Jumat 28 Oct 2022 13:34 WIB

Tiga Anak di Kabupaten Bogor Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut

Seorang anak dari Kabupaten Bogor tengah dirawat diduga alami gagal ginjal akut

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada tiga anak di Kabupaten Bogor meninggal karena gagal ginjal akut.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsaa
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada tiga anak di Kabupaten Bogor meninggal karena gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada tiga anak di Kabupaten Bogor meninggal karena gagal ginjal akut. Saat ini, seorang anak juga tengah menjalani perawatan di rumah sakit dan berstatus suspek.

Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, menyebutkan tiga anak yang meninggal merupakan warga domisili Kecamatan Citereup, Gunung Putri, dan Jonggol.

Baca Juga

"Tiga (yang meninggal), yang dua kasus lama bulan Agustus. Kalau yang satu bulan Oktober," kata Adang melalui sambungan telepon, Jumat (28/10/2022).

Adang menyebutkan, masih ada satu anak yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati. Anak tersebut terdeteksi suspek gagal ginjal akut.

 

"Kalau yang satu lagi masih dirawat di RS Fatmawati. Tapi masih suspek, nunggu kasih konfirmasi akhirnya. Kondisi anaknya masih bagus," ucapnya.

Adang menjelaskan, ketiga anak yang terdeteksi gagal ginjal akut sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ketiganya memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirop yang saat ini dilarang Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kendati demikian, Adang menegaskan, sejak Agustus semua obat tersebut sudah ditarik oleh RSCM. Obat-obat sirop tersebut ditemukan di kediaman para pasien.

Di samping itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan adanya penyakit gagal ginjal akut. Hal itu termasuk juga agar masyarakat terutama anak-anak, mengonsumsi makanan yang sehat.

"Tentu yang harus dijaga konsumsi makanan, kemudian banyak minum, dan kalau bisa kurangi makanan yang sifatnya mengandung zat pewarna. Mungkin kalau anak-anak bagusnya bawa makanan dari rumah, lebih aman, lebih sehat," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement