Jumat 28 Oct 2022 15:45 WIB

In Picture: Pameran Kain Indah Sang Raja

Pameran Kain Indah Sang Raja menampilkan 27 kain batik koleksi Keraton Yogyakarta..

Red: Mohamad Amin Madani

Pengunjung melihat koleksi kain batik saat pameran bertajuk Adisastra Narawita di Taman Pintar, Yogyakarta, Jumat (28/10/2022). Pameran kain batik Adisastra Narawita atau Kain Indah Sang Raja yang menampilkan 27 kain batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tersebut untuk mempertahankan pengakuan batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO. (FOTO : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

Pengunjung melihat koleksi kain batik saat pameran bertajuk Adisastra Narawita di Taman Pintar, Yogyakarta, Jumat (28/10/2022). Pameran kain batik Adisastra Narawita atau Kain Indah Sang Raja yang menampilkan 27 kain batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tersebut untuk mempertahankan pengakuan batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO. (FOTO : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

Pengunjung melihat koleksi kain batik saat pameran bertajuk Adisastra Narawita di Taman Pintar, Yogyakarta, Jumat (28/10/2022). Pameran kain batik Adisastra Narawita atau Kain Indah Sang Raja yang menampilkan 27 kain batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tersebut untuk mempertahankan pengakuan batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO. (FOTO : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

Perajin membatik saat pameran batik yang bertajuk Adisastra Narawita di Taman Pintar, Yogyakarta, Jumat (28/10/2022). Pameran kain batik Adisastra Narawita atau Kain Indah Sang Raja yang menampilkan 27 kain batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tersebut untuk mempertahankan pengakuan batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO. (FOTO : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pengunjung melihat koleksi kain batik saat pameran bertajuk Adisastra Narawita di Taman Pintar, Yogyakarta, Jumat (28/10/2022).

Pameran kain batik Adisastra Narawita atau Kain Indah Sang Raja yang menampilkan 27 kain batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tersebut untuk mempertahankan pengakuan batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement