Jumat 28 Oct 2022 16:04 WIB

Wapres: Industri Ekonomi Kreatif Masih Menjanjikan

Industri ekonomi kreatif tetap menjadi sektor menjanjikan di tengah krisis.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin dalam keterangan pers usai menghadiri Santri Digital untuk Indonesia Bangkit di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Banten, Jumat (28/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin dalam keterangan pers usai menghadiri Santri Digital untuk Indonesia Bangkit di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Banten, Jumat (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sektor ekonomi kreatif (ekraf) menjadi industri yang masih menjanjikan di tengah ancaman krisis ekonomi global. 

"Industri ekonomi kreatif  tetap menjadi sektor menjanjikan di tengah muramnya perekonomian akibat macam-macam soal pandemi, perubahan  iklim, krisis geopolitik, kenaikan harga, industri ekonomi kreatif terbukti dapat menopang berkelanjutan," ujar Ma'ruf saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren An Nawwawi, Tanara, Serang, Banten, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga

Ma'ruf menjelaskan, industri ekonomi kreatif telah terbukti tangguh melewati krisis pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Dia mengatakan, saat negara-negara menerapkan pembatasan akibat Covid-19, ekspor jasa kreatif global juga bertahan paling baik dibandingkan jasa lainnya yang mengalami penurunan hingga 20 persen 

Menurut laporan PBB, industri ekonomi kreatif juga masih sangat mungkin dikembangkan di setiap negara.

"Industri ekonomi kreatif sangat mungkin dikembangkan di setiap negara, namun belum optimal di banyak negara berkembang. Industri ini menjadi sektor yang menjanjikan di tengah muramnya perekonomian akibat krisis geopolitik hingga ancaman inflasi," kata Ma'ruf.

Selain itu, keberlanjutan industri ekraf juga disebabkan karena produk ini sulit digantikan teknologi buatan manusia. Ma'ruf menyampaikan, berbagai karya film hingga musik yang sampai kapanpun tetap perlu campur tangan manusia dengan kreativitasnya.

Sehingga, di saat kecerdasan buatan akan menggantikan posisi manusia di banyak lapangan kerja, tetapi penelitian menunjukkan sektor kreatif sulit digantikan oleh mesin.

"Kreativitas dibentuk oleh beragam faktor seperti sosial, budaya lingkungan serta nilai nilai. Sejauh ini teknologi digital menjadi tandem yang menguatkan kreativitas manusia," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Ma'ruf, membuat sektor ini dipastikan punya pangsa pekerjanya tersendiri tanpa bisa tergantikan oleh mesin. Namun, terdapat pekerjaan rumah dalam proses pemasaran dari produk ekraf.

Di tahap inilah, menurut Ma'ruf, kemajuan teknologi dan digitalisasi dibutuhkan.

"Itulah mengapa jika kita ingin merebut peluang dari sektor ekraf,  kita mesti memahami juga perkembangan teknologi digital dan memang sudah seharusnya peluang dari sektor ini kita menangkan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini juga berharap santri mengoptimalkan peluang di sektor industri ekonomi kreatif (ekraf) digital. Menurutnya, di era saat ini ekonomi kreatif digital menjadi salah satu sektor unggulan yang memajukan ekonomi nasional.

"Saya harap para santri dapat mengoptimalkan semua peluang di sektor  industri kreatif digital khususnya yang dapat memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sekarang kita sedang go syariah, go digital, go global," ujarnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan para santri berperan besar dalam menghadapi tantangan di era digital. Khususnya berkaitan dengan kebutuhan konten kreatif dan digital yang bernafaskan Islam.

"Khususnya yang mengedepankan Islam rahmatan lil alamin yang memastikan generasi ke depan berakhlakul karimah, inilah yang membuat kita sadar kesempatan dan peluang ini harus kita manfaatkan," ujar Sandiaga.

Apalagi, lanjut Sandiaga dengan keberadaan lebih dari 27 ribu pesantren di Indonesia per Januari 2022 dengan lima juta santri. Menurutnya, jika satu persen saja santri menghasilkan konten kreatif bermanfaat akan menambah 50 ribu konten di Indonesia.

"Bisa dibayangkan jika para santri bisa 3G gercep (gerak cepet) , geber (gerak bersama) dan gaspol (garap semua potensi online). Dari sekarang santri bisa kontribusi dalam dunia media sosial yang jumlah penggunanya hampir 200 juta pada Januari 2022," ujarnya.

Sandiaga mengatakan program santri digital preneur Indonesia yang didorong Kemenparekraf merupakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas santri generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital. Dia mengharapkan, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi yang snagat kreatif untuk penggerak konten-konten terbaik yang bernilai Islami.

"Program santri digital preuner Indonesia 2022 alhamdulilah telah terlaksa di lima wilayah dan kota ini tasikmalaya Jakbar, Tanah Datar Sumbar, Banjar Baru Kalimantan selatan, Bondowoso dan Sidoarjo Jatim dan program ini melibatkan 250 santri wan  santriwati  yang mengikuti pelatihan intensip dari 50 pesantren yang terkurasi melalui website santridigitalpreunerdigital.com dari ratusan pesantren yang mendaftar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement