Alasan Data Analyst Menjadi Profesi yang Banyak Diminati
Red: Fernan Rahadi
Refocus, platform pendidikan online yang fokus menyediakan layanan kursus di bidang digital, membuka kelas analis data selama delapan bulan, | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Economic Forum (WEF) telah merilis daftar pekerjaan yang paling dibutuhkan pada tahun 2025. Dalam daftar tersebut, disebutkan bahwa analis data (data analyst) menduduki peringkat sebagai pekerjaan yang paling dibutuhkan di masa depan.
Data analyst adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisa dan riset data dengan menggunakan tools tertentu. Di dunia bisnis, data analyst berhubungan dengan berbagai jenis data yang dimiliki perusahaan dan memiliki peran penting dalam mengolah, mengambil kesimpulan hingga memvisualisasikan data untuk berbagai departemen terkait.
Seorang data analyst juga bertugas menganalisa data besar (big data) untuk mengidentifikasi tren sehingga dapat melakukan prediksi bisnis berdasar data dan mendukung manajemen mengambil strategi bisnis yang relevan.
Berikut beberapa cara bisnis di berbagai industri memerlukan bantuan analis data, misalnya dengan penerapan sistem perawatan kesehatan yang semakin digital dapat memberikan sistem perawatan berkualitas lebih tinggi dan meningkatkan kepuasan pasien.
Analis data, di bidang marketing misalnya, dapat memberikan wawasan kepada product developers tentang hal-hal seperti anggaran konsumen, perilaku konsumen, dan fitur yang ingin mereka lihat sebelum melakukan pembelian, sehingga perusahaan dapat melayani pelanggan dengan menghadirkan produk yang bermanfaat.
Digitalisasi mendorong profesi data analyst menjadi sangat dibutuhkan saat ini terutama di dunia bisnis karena perilaku, selera, dan tren yang dekat dengan target pasar menjadi sangat cepat mengalami perubahan. Lalu, apa saja kemampuan yang wajib Anda kuasai sebagai seorang data analyst? Refocus, platform pendidikan online yang fokus menyediakan layanan kursus di bidang digital merangkum 4 (empat) kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk menjadi seorang data analyst sebagai berikut:
1. Pengetahuan Statistik dan Bisnis
Pengetahuan umum akan statistik diperlukan untuk menganalisa data set, selain itu berbagai program seperti Excel, SPSS dan SAS dapat digunakan secara maksimal dengan pengetahuan statistik yang baik. Konsep statistik juga sangat mendukung proses analisis data yang lebih akurat dan kredibel.
2. Query Database SQL
Structure Query Language atau SQL merupakan bahasa dari kueri database yang dapat membantu seorang data analyst dalam menarik atau mengekstrak data, melakukan analisis hingga mengambil informasi tertentu dari database. SQL akan sangat berguna untuk mengelola data dengan volume yang sangat besar.
3. Bahasa Pemrograman
Semakin banyak bahasa pemrograman yang dipahami dan dikuasai seorang data analyst akan membantu dalam penyelesaian pekerjaan dengan lebih baik. Beberapa bahasa pemrograman yang sering digunakan seperti SQL, R, Phyton, dan sebagainya.
4. Data Visualization
Pada akhirnya, data yang ditarik dan diolah akan berguna bagi perusahaan jika dapat diterjemahkan menjadi laporan yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna dari berbagai unit bisnis maupun manajemen. Saat ini banyak tersedia tools untuk visualisasi yang bisa digunakan oleh data analyst seperti d3.js, ggplot, hingga Tableau.
CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas, mengatakan prospek kerja data analyst di era digital ini sangat menjanjikan. "Hal ini dikarenakan pekerjaan analis data bisa dilakukan oleh siapa saja dan dari latar belakang apa saja. Alasan lainnya adalah banyaknya data bermunculan setiap tahunnya yang jika diolah dengan tepat dapat mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara signifikan," katanya dalam siaran pers, Jumat (28/10/2022).
Ia menyimpulkan bahwa prospek pekerjaan dalam profesi ini sangat menjanjikan. Pasalnya, profesi ini dibutuhkan di setiap bidang pekerjaan dan di berbagai industri, antara lain perbankan, teknologi, kesehatan, transportasi, asuransi, dan masih banyak lagi lainnya. Dengan kebutuhan tersebut, gaji untuk Data Analyst junior juga sangat menjanjikan mulai dari Rp 4-10 juta, disusul untuk level Middle sekitar Rp 6-13 juta, dan terakhir untuk level Senior berkisar antara Rp 15-30 juta.
Meskipun profesi analis data sangat dibutuhkan, nyatanya sekolah atau perguruan tinggi khusus jurusan analisis data di Indonesia masih sangat kurang dari segi jumlah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jobstreet memperkirakan lebih dari 2.000 perusahaan di Indonesia masih membutuhkan posisi data analyst di perusahaannya.
"Profesi data analyst bisa bekerja lintas industri dan terbukti memiliki gaji rata-rata yang cukup besar. Dengan lalu lintas data yang tinggi saat ini, kami percaya sekarang adalah waktu terbaik bagi para profesional atau siapa pun yang memiliki hasrat untuk data untuk mulai menjelajahi membangun karier sebagai analis data, ini juga yang mendorong Refocus untuk menghadirkan kelas analis data selama 8 bulan. mentor dan pembicara dari para ahli di industri ini sejak didirikan di Indonesia," kata Roman menambahkan.
Refocus memungkinkan siswa untuk memahami konsep dasar di bidang analisis data dengan cara yang mudah dan dalam waktu yang relatif singkat. Tidak hanya itu, Refocus juga memiliki Career Center yang akan membantu mahasiswa membuat CV dan portofolio yang kuat dan terhubung langsung dengan user untuk magang dan peluang kerja di perusahaan lokal terkemuka, yang merupakan bagian dari kemitraan Refocus, bagi fresh graduate yang siap bekerja, memulai karier sebagai data analis.
"Kami sudah memiliki 4.600 siswa data analis di Filipina, sedangkan di Indonesia hanya dalam beberapa bulan kelas dibuka sudah menjaring 640 siswa. Hal ini menunjukkan betapa tertariknya mahasiswa Indonesia untuk mempelajari lebih jauh tentang data analytics. Kami berjanji untuk memberikan siswa kami sistem pelatihan terbaik dan mentor terbaik untuk membimbing mereka dalam perjalanan mereka untuk menjadi seorang data analis profesional," kata Roman.