REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam percakapan sehari-sehari, kerap kita mendapatkan kata atau kalimat yang dipelesetkan. Termasuk beberapa kalimat thayyibah berbahasa Arab yang dipelesetkan dan dijadikan bercanda.
Di antara kata yang sering digunakan anak muda dalam obrolan sehari-hari adalah “astaghfirullahaladzim” yang dipelesetkan menjadi “astajim”, “assalamualaikum” menjadi “samlekom,” atau ya Allah menjadi “Yaowo.”
Pelesetan kalimat thayyibah tersebut juga terlihat dalam salah satu iklan dari e-commerce Blibli yang menyebutkan “Samlekom.”
Kata-kata itu sering juga kita jumpai di media sosial bahkan di obrolan grup. Lalu bagaimana sebenarnya hukum memelesetkan kata-kata tersebut dalam Islam?