Sabtu 29 Oct 2022 00:10 WIB

Cuitan 'Khilaf*ck' Dinilai Contoh Islamophobia

Ada tiga cacat yang dilakukan Dede atas cuitan nyinyirannya. 

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Koordinator Gerakan Nasional Anti Islamophobia (GNAI) Abdullah Al Katiri.
Foto: dok. istimewa
Koordinator Gerakan Nasional Anti Islamophobia (GNAI) Abdullah Al Katiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Gerakan Nasional Anti Islamophobia (GNAI) Abdullah Al Katiri mengecam, ucapan yang memplesetkan kata Khilafah menjadi khilafuck oleh Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Dede Budhyarto. Menurutnya, apa yang dikatakan Dede sangat menyakiti dan melecehkan agama Islam. 

"Ketakutan pada konsep Khilafah adalah ketakutan pada Islam itu sendiri. Inilah contoh nyata Islamophobia," kata Abdullah saat dihubungi Republika, Jumat (28/10).

Abdullah mengatakan, ucapan Dedi sebagai Komisaris di BUMN terbilang tidak pantas. Sebab BUMN adalah perusahaan milik negara, bangsa dan rakyat Indonesia. Ia menyindir Dede yang seenaknya memplesetkan Khilafah sama saja melecehkan perusahaan dimana ia digaji oleh rakyat. 

"Pelni harus menindak pejabatnya yang tidak tahu etika tersebut," ujar Abdullah.