REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Upaya memperkuat bidang keagamaan terus dilakukan di Kota Sukabumi. Salah satunya melalui Shalat Jumat keliling (Jumling) yang digagas Pemkot Sukabumi, yang sebelumnya sempat vakum akibat terdampak pandemi Covid-19.
Jumling perdana ini digelar di Masjid AT-Taufiq, Kampung Ciseureuh RT 01 RW 05 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Jumat (28/10/2022). Pada momen tersebut hadir lengkap mulai Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, Asda III sekaligus Plt Asda I Setda Kota Sukabumi Iskandar.
'' Setelah 30 bulan pandemi baru kembali dilaksanakan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia mengatakan pemda menyampaikan terimakasih kepada warga karena Kota Sukabumi tetap aman dan kondusif dengan berbagai dukungan sehingga tetap aman.
Fahmi mengatakan, saat ini pemda menggencarkan penataan dan pembangunan pasca pandemi baik di pusat kota maupun ada pembangunan berbasis kewilayahan. Termasuk upaya rehabilitasi dampak musibah yang dialami warga baik longsor dan banjir." Insya Allah sekarang proses perbaikan kondisi rusak akibat musibah,'' ungkap Fahmi.
Pembangunan bukan hanya fisik yang dilakukan pemda, melainkan pembangunan pada bidang keagamaan. Khususnya dukungan insentif pada guru ngaji, marbot dan madrasah diniyah. Sehingga mereka bersemangat ketika sudah mendapatkan dukungan dari Pemkot Sukabumi.
Fahmi mencontohkan, marbot masjid yang sudah terdata di Kemenag sudah diberikan insentif agar semangat dalam menjaga dan memakmurkan tempat ibadah. Dalam komen ini wali kota menitipkan agar waspada menghadapi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga akhir Nopember 2022.
Harapannya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dari warga bisa mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Khususnya dukungan warga dan kesigapan para aparat RT RW, Lurah, dan Camat menjadi penting.
Terakhir lanjut Fahmi, mari doakan Kota Sukabumi diberikan keberkahan dan terwujud sebagai kota reiligius, nyaman dan sejahtera. '' Ketika sama-sama berdoa Allah akan memberikan kebaikan,'' kata Fahmi. Keberkahan dari doa masyarakat agar pembangunan berjalan.
Salah seorang warga Gunungpuyuh, Denis (20 tahun) menyambut baik adanya Jumling. '' Ini momen silaturahmi antara pemimpin dengan rakyatnya dalam kegiatan keagamaan,'' imbuh dia.