REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggencarkan program gerakan tanam pangan cepat panen seperti cabai kepada para petani. Hal itu sebagai upaya membentuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jateng, Jumat (28/10/2022), mengatakan dengan menanam tanaman cabai, maka para petani akan lebih cepat panen karena tanaman itu hanya butuh 60 hari, tetapi hasilnya cukup bagus.
"Melihat hasilnya sudah memuaskan, meski masih ada kekurangan hasil kualitas cabainya," katanya.
Menurut dia, dengan cara memilih menanam tanaman cepat panen ini akan menjadi solusi untuk ketahanan pangan karena kebutuhan konsumsi masyarakat di daerah ini masih sangat tinggi.
"Oleh karena itu, agar tidak menimbulkan ketimpangan inflasi yang tinggi maka kami berharap masyarakat yang memiliki sisa lahan di rumah bisa ditanam tanaman cepat panen," katanya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Heru Susilo mengatakan gerakan menanam tanaman cabai ini merupakan upaya awal untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah sekaligus mengatasi inflasi.
"Oleh karena itu, satgas ketahanan pangan, kami minta harus bekerja lebih keras karena komoditas yang terdampak adalah tanaman padi yang lahannya sudah beralih fungsi," katanya.
Ia mengatakan saat ini, petani sedang panen raya bawang putih yang kualitasnya cukup baik, bahkan mengalahkan standar biasanya.
"Perlu diketahui Kabupaten Batang merupakan satu-satunya daerah yang sudah 100 persen memakai kartu tani meski disini bukan proyek percontohan di Indonesia," katanya.