Sabtu 29 Oct 2022 00:35 WIB

Pakistan Tuntut Penyelidikan Independen Atas Tewasnya Arshad Sharif

Arshad Sharif tewas ditembak penyerang tak dikenal di Nairobi, Kenya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang dan kerabat menghadiri pemakaman mendiang jurnalis Pakistan Arshad Sharif, yang terbunuh di Kenya, di Islamabad, Pakistan, 27 Oktober 2022. Sharif, telah menjadi pembawa berita di ARY News Pakistan selama bertahun-tahun sampai dia meninggalkan negara Asia Selatan itu untuk diduga mendapatkan ancaman konstan pada bulan Agustus. Sharif ditembak oleh polisi Kenya setelah di sebuah pos pemeriksaan keamanan dalam apa yang polisi Kenya gambarkan sebagai insiden
Foto: EPA-EFE/SOHAIL SHAHZAD
Orang-orang dan kerabat menghadiri pemakaman mendiang jurnalis Pakistan Arshad Sharif, yang terbunuh di Kenya, di Islamabad, Pakistan, 27 Oktober 2022. Sharif, telah menjadi pembawa berita di ARY News Pakistan selama bertahun-tahun sampai dia meninggalkan negara Asia Selatan itu untuk diduga mendapatkan ancaman konstan pada bulan Agustus. Sharif ditembak oleh polisi Kenya setelah di sebuah pos pemeriksaan keamanan dalam apa yang polisi Kenya gambarkan sebagai insiden

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Direktur Jenderal (Dirjen) Intelijen Antar-Layanan Pakistan Letjen Nadeem Ahmed Anjum dan Dirjen Hubungan Masyarakat Antar-Dinas Angkatan Darat Pakistan Letjen Babar Iftikhar telah menuntut penyelidikan independen atas kematian Arshad Sharif. Dia adalah jurnalis terkemuka Pakistan yang tewas ditembak penyerang tak dikenal di Nairobi, Kenya.

Setelah menghadiri prosesi pemakaman Sharif di Masjid Faisal di Islamabad pada Kamis (27/10/2022), Letjen Babar Iftikhar menuntut penyelidikan atas kejadian yang menyebabkan Sharif tewas. “Arshad (Sharif) tidak ingin pergi, tapi dia diberi tahu bahwa hidupnya dalam bahaya,” katanya, dilaporkan laman Africa News.

Baca Juga

Beberapa pertanyaan yang kini mengundang spekulasi antara lain tentang mengapa Sharif berada di Kenya. Selain itu, jawaban yang tengah diusut adalah ke mana Sharif bepergian bersama Khurram Ahmed, warga Pakistan lainnya, ketika mobil mereka gagal berhenti meskipun telah ditandai di pos pemeriksaan.

Sementara itu Letjen Nadeem Ahmed Anjum mengatakan, lembaganya sengaja menjauhkan diri dari penyelidikan domestik terkait kematian Sharif. Sebab dia menginginkan penyelidikan independen untuk secara akurat menyimpulkan mengapa Sharif meninggalkan Pakistan pada September lalu, ketika tidak ada ancaman terhadap hidupnya.

Itu merupakan pertama kalinya dalam sejarah Pakistan seorang pemimpin dinas intelijen berpartisipasi dalam konferensi pers untuk menyampaikan pernyataan terkait suatu isu.

Arshad Sharif ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di Nairobi, Kenya, awal pekan ini. Peristiwa tersebut tengah diselidiki kepolisian negara tersebut. “Saya kehilangan teman, suami, dan jurnalis favorit saya, Arshad Sharif, hari ini. Menurut polisi, dia ditembak di Kenya,” kata istri Arshad Sharif, Javeria Siddique lewat akun Twitter pribadinya, Senin (24/10/2022), dilaporkan laman Anadolu Agency.

Terkait insiden yang menimpa suaminya, Siddique meminta agar publik menghormati privasi keluarganya. “Tolong jangan bagikan foto keluarga kami, detail pribadi, dan foto terakhirnya dari rumah sakit. Ingatlah kami dalam doa-doa kalian,” ucapnya.

Presiden Pakistan Arif Alvi turut mengomentari kematian Arshad Sharif. “Kematian Arshad Sharif adalah kerugian besar bagi jurnalisme dan Pakistan. Semoga arwahnya beristirahat dalam damai dan semoga keluarganya, termasuk para pengikutnya, diberi kekuatan untuk menanggung kehilangan ini," kata Alvi lewat akun Twitter resminya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Asim Iftikhar mengungkapkan, terkait pembunuhan Sharif, Komisi Tinggi Pakistan di Kenya telah menghubungi otoritas negara tersebut. Saat ini kepolisian di sana tengah menyelidiki kejadian itu. Belum terdapat penjelasan tentang tujuan kedatangan Sharif ke Nairobi atau motif mengapa dia menjadi target pembunuhan.

Sharif bekerja untuk harian lokal Inggris, Dawn. Dia kemudian menjadi pembawa acara politik populer di ARY News, sebuah penyiar lokal, selama beberapa tahun. Sharif bersama dengan pejabat ARY lainnya didakwa dengan hasutan atas wawancara kontroversial dengan Shahbaz Gill, pemimpin partai Tehreek-e-Insaf yang didirikan mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan.

Wawancara mereka disiarkan pada Agustus lalu. Gill kemudian ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan. Sharif dikenal sebagai pendukung setia Imran Khan dan secara terbuka mengkritik dugaan peran lembaga negara dalam penggulingannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement