Jumat 28 Oct 2022 22:26 WIB

Sumpah Pemuda dan Maulid Nab, Presiden SII: Perkuat Komitmen Kabangsaan dan Keagamaan

Umat Islam untuk memperkuat komitmen kebangsaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Peringatan Maulid Nabi SAW, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
Peringatan Maulid Nabi SAW, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober sekaligus dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia (SII), KH Muchlif Chalif Ibrahim mengimbau kepada umat Islam untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan keagamaan.

“Perkuat komitmen kebangsaan dalam suasana Sumpah Pemuda ini. Perkuat komtmen keagamaan karena kita masih di dalam suasana Maulid Nabi Muhammad SAW,” ujar Kiai Muchlif saat sambutan dalam acara pembukaan Kongres Nasional ke-39 atau Majelis Tahlim XXXIX di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/10/202).

Baca Juga

Di samping itu, dia meminta kepada umat Islam untuk memperkuat komitmen kebudayaan. Karena, menurut dia, kebudayaan dan kearifan lokal merupakan sesuatu yang sangat berharga dan mahal bagi bangsa Indonesia.

Dia pun mengajak kepada para kader Syarikat Islam Indonesia untuk membangun kerjasama yang baik dengan semua pihak serta meningkatkan keimanan dan amal saleh. “Kemudian juga saya ingatkan juga untu terus menjalin silaturrahim dengan semua pihak. Seluruh elemen bangsa ini bersatulah, karena berat tugas negara dan pemerintahan ini,” ucap Kiai Muchlif.

Menurut dia, selama ini Syarikat Islam Indonesia bersama ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) juga terus berkomunikasi untuk menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara ini.

“Kita ormas-ormas Islam yang ada di LPOI terus bekromunikasi menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara ini, dan kesultian-kesulitan yang dihadapi pemerintahan,” kata Kiai Muchlif.

Dia pun meminta kepada pemerintah Indonesia untuk membangun pemerintahan yang diridhai Allah SWT. Menurut dia, pemerintahan yang diridhai Allah adalah pemerintahan yang berdiri di atas semua golongan.

“Yang sesuai dengan kehednak dan ridha Allah adalah pemerintahan yang beridiri di atas dan untuk semua golongan, tidak pemerintahan hanya segelintir kelompok dan golognan saja,” jelas dia.

Dia berharap Kongres Nasional atau Mahjelis Tahkim yang digelar Syarikat Islam Indonesia ini juga diridhai oleh SWT dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat. “Semoga kita berdoa kepada Allah Majelis Tahkim ke-39  ini diridhoi oleh Allah SWT dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat, tidak hanya bagi kaum Syarikat Islam Indonesia atau kaum muslimin dan muslimat saja, tapi juga segenap bangsa dan negara Indonesia,” kata Kiai Muchlif.

Majelis Tahkim ke-39 ini mengangkat tema "Maju Bergerak Menuju Kemerdekaan Yang Sejati". Dalam kongres yang berlangsung pada 28-30 Oktober ini, para kader Syarikat Islam Indonesia akan mengikuti berbagai agenda pokok.

“Agenda pokok Kongres Nasional atau Majelis Tahkim seperti biasa yaitu laporan pertanggungawaban kepengurusan lima tahun yang sudah baru saja berlalu. Kemudian, penyusunan program kerja, kemudian pengesahan pelantihan DPP Syarikat Islam Indonesia masa juang 2022-2027,” jelas dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement