REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir sempat menyergap Kota Cirebon akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (25/10/2022), lalu. Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon pun berupaya keras agar titik banjir bisa dikurangi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo mengatakan, setelah peristiwa tersebut, sejumlah perangkat daerah bekerja sama untuk melakukan analisa ke lokasi.
"Ada titik yang memang prioritas. Usai banjir surut pun perangkat daerah bergerak untuk melakukan cek titik banjir untuk perbaikan, agar saat intensitas hujan tinggi, tidak terjadi lagi banjir dan titiknya semakin berkurang,’’ kata Andi, Jumat (28/10/2022).
Andi mengungkapkan, penanganan bencana banjir di Kota Cirebon itu ditangani secara bersama-sama dengan perangkat daerah lainnya. Karena melalui keterlibatan bersama, banjir bisa teratasi lebih cepat. "Tidak hanya perangkat daerah, tetapi juga para relawan dan TNI-Polri turut membantu. Kita melakukan kolaborasi tanggap bencana. Termasuk saat itu ada warga rumah warga yang ambruk dan langsung ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait,’’ kata Andi.
Andi menyebutkan, saat ini ada lima kelurahan yang sudah ditetapkan sebagai kelurahan tanggap bencana. Lima kelurahan tersebut adalah Pekiringin, Kasepuhan, Argasunya, Harjamukti, dan Sukapura.
Melalui lima kelurahan itu, Andi menyebutkan, pencegahan dan penanganan bencana bisa dilakukan di tingkat terbawah, yakni RT/RW hingga kelurahan. Sehingga saat ada bencana, bisa ditangani lebih dini dan tidak ada korban jiwa.
"Sebab itulah kami ingin di 2022 ini ada penambahan jumlah desa/kelurahan tanggap bencana. Ini merupakan program BNPB untuk masyarakat agar bisa memahami dan melakukan mitigasi bencana,’’ kata Andi.
Terjadinya banjir di sejumlah titik, kata Andi, sebagian besar terindikasi karena saluran air yang tersumbat. Kemudian, ditambah curah hujan tinggi, sehingga banjir terjadi di beberapa titik.
"Pekan depan kita akan melakukan pembahasan lintas perangkat daerah guna pencegahan dan penanganan bencana tingkat Kota Cirebon,’’ kata Andi.
Perihal logistik dan alat kesiapsiagaan bencana, lanjut Andi, BPBD Kota Cirebon sudah siap, baik perahu karet maupun tenda darurat untuk dapur umum. Kemudian, makanan dan alat kebutuhan tidur juga sudah siap.
"Meskipun sudah siap semua, kami harap semua itu tidak digunakan. Karena kalau digunakan menandakan kondisi genting dan mengkhawatirkan,’’ kata Andi.