Sabtu 29 Oct 2022 09:56 WIB

Menhan Israel Puji Turki

Israel menyebut Ankara sebagai aktor global yang memiliki peranan penting.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Turki, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, kanan, dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berjabat tangan selama upacara penyambutan di Ankara, Turki, Kamis, 27 Oktober 2022. Gantz bertemu dengan mitranya dari Turki pada hari Kamis, melakukan kunjungan pertama oleh seorang pejabat tinggi pertahanan Israel ke Turki dalam lebih dari satu dekade, karena kedua negara mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan mereka yang tegang.
Foto: Turkish Defense Ministry via AP
Dalam foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Turki, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, kanan, dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berjabat tangan selama upacara penyambutan di Ankara, Turki, Kamis, 27 Oktober 2022. Gantz bertemu dengan mitranya dari Turki pada hari Kamis, melakukan kunjungan pertama oleh seorang pejabat tinggi pertahanan Israel ke Turki dalam lebih dari satu dekade, karena kedua negara mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan mereka yang tegang.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan kepuasannya atas kunjungannya ke Turki. Dia menyebut Ankara sebagai aktor global yang memiliki peranan penting.

"Kami akan memajukan hubungan kami secara mantap dan mempertahankan dialog terbuka. Israel memandang Republik Turki sebagai aktor global yang penting, dengan potensi besar untuk memperluas hubungan kami di bidang ekonomi dan sekarang juga di bidang pertahanan, dan untuk membuat segala upaya yang mungkin untuk memastikan dan meningkatkan stabilitas di seluruh kawasan," kata Gantz dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Gantz menekankan kerja sama antar kedua negara sangat penting. Dia juga telah menginstruksikan timnya untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk membangun kembali hubungan kerja. Terlebih lagi, Ankara dan Tel Aviv mengelola banyak tantangan keamanan.

"Pembentukan kembali hubungan pertahanan antara negara-negara kita berkontribusi pada keamanan dan stabilitas Timur Tengah, menambah tren positif yang telah kita lihat sebagai hasil dari Abraham Accords,” kata Gantz mengacu pada kesepakatan normalisasi antara Israel dan beberapa negara Arab sejak musim gugur 2020.

Israel dan Turki dinilai memiliki kepentingan bersama untuk menjaga stabilitas dan keamanan untuk memastikan kemakmuran di kawasan itu. Gantz berpendapat bahwa ini juga membutuhkan upaya bersama untuk memerangi terorisme.

"Dalam hal ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Erdogan, Menteri Akar, dan badan-badan keamanan yang terlibat atas kerja sama menyelamatkan nyawa dalam mengatasi ancaman teroris terhadap warga Israel di komunitas Yahudi setempat," ujar Gantz merujuk pada insiden Juni ketika 10 tersangka Iran yang merencanakan serangan terhadap turis Israel di Istanbul ditahan oleh tim intelijen dan polisi Turki.

Meski dalam upaya perbaikan hubungan diplomasi, Gantz mengatakan, kedua negara masih memiliki "beberapa pendekatan berbeda pada beberapa masalah. "Sayangnya, selama satu dekade terakhir, hubungan kami secara formal masih aktif tetapi tidak terlalu berkembang, terutama dengan latar belakang perselisihan tentang masalah Palestina," katanya.

Gantz mengatakan, saat ini Israel mengkhawatirkan kondisi keamanannya. "Namun ada juga dengan (isu) Palestina, kami memahami kebutuhan dan dukungan yang ingin didapatkan oleh warga Palestina, tentunya dalam masalah ekonomi dan kemanusiaan,” ujarnya.

Ankara dan Tel Aviv akan mencoba mencari cara untuk mengatasi perbedaan seperti itu sambil mempromosikan kembali hubungan bilateral. Gantz juga menekankan bahwa penting untuk mengingat perkembangan yang terjadi di Timur Tengah selama dekade terakhir. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement