REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang untuk mengawal kesatuan dan persatuan melalui momentum Sumpah Pemuda ke-35 tahun ini. Menurut Kapolri, sejarah telah mencatat para pemuda dengan berbagai pergerakan dan kelompok organisasinya muncul untuk kepentingan bersama dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Melalui semangat persatuan, para pemuda menyatukan tekad untuk melawan bukan hanya penjajah, melainkan politik pecah belah. Jenderal Listyo menegaskan, pemuda berjuang dan berhasil memanfaatkan situasi hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Bahkan, menurutnya, perumusan falsafah negara, Pancasila, juga terjadi alot. Saat itu, untuk menjaga persatuan yang telah dibangun kaum muda, pendiri bangsa memutuskan jalan tengah, Pancasila.
"Semangat toleransi, bersatu, dan semangat perjuangan ini yang harus dijaga dan digelorakan. Ini jadi pengingat ke depan menghindari politik pecah belah," tutur Kapolri Listyo Sigit, di Semarang, dalam keterangan, Sabtu (29/10/2022).
Listyo Sigit menambahkan, setelah merdeka, Indonesia masih terus menghadapi tantangan untuk upaya mengganti Pancasila dan NKRI. Antara lain, kata dia, dari pemberontakan PKI Madiun, DI TII, G30S PKI, Permesta PRRI, GAM, RMS, dan berbagai kelompok yang ingin lepas dan mengganti dasar negara.
Tantangan ini, katanya, akan terus ada. Namun, pengalaman sejarah membuktikan, upaya apa pun yang dilakukan, Pancasila tak tergantikan dan akan terus dipertahankan. Pancasila dilahirkan lewat sejarah panjang dan NKRI yang paling cocok dengan bangsa Indonesia.
Sementara, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq memuji kiprah dan kinerja Kapolri, mulai dari penegakkan hukum, pelayanan publik, hingga mengawal penanganan Pandemi Covid-19. Menurutnya, tahun 2022 menjadi tahun terberat Kapolri. Namun, dia memuji keteguhan dan semangat Jenderal Listyo di tengah musibah yang menimpa tubuh Polri.
"Semoga Pak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo senantiasa diberi kesehatan mengemban amanah ini," tutur Prof Imam.
Prof Imam lantas menambahkan, Sumpah Pemuda sebagai upaya untuk mempersatukan seluruh anak bangsa Indonesia. Sehingga memiliki kebanggaan sekaligus punya tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI. "Mahasiswa, pemuda, jadilah agen perubahan. Ubah masa depan bangsa ini lebih baik, cerah, dan bermartabat," tuturnya.
Dia mengatakan, kegiatan deklarasi Muda Kawal NKRI adalah bentuk apresiasi civitas akademika dan para pemuda kepada pemerintah dan Polri dalam menjalankan tugas. Sekaligus membangun jiwa kebangsaan anak muda yang rentan terbelah akibat fragmentasi politik kepentingan.
Selain itu, UIN Walisongo komitmen mendukung penuh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit dalam memperkuat wawasan kebangsaan agar menjadi bekal generasi muda menjaga NKRI sekaligus menghadapi ancaman krisis global.