REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL - Direktur Jendral Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonsia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan, tidak ada korban WNI dalam tragedi berdesakan di perayaan Halloween di Itaewon. Hingga Ahad (30/10/2022), korban jiwa tragedi ini bertambah menjadi 149 dengan 76 orang terluka.
"KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan simpul masyarakat, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam insiden perayaan Halloween di Itaewon, Korsel," kata Judha dalam keterangannya, Ahad.
Judha menambahkan, KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan otoritas setempat termasuk rumah sakit terkait kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban. Pihak KBRI juga membuka seluas-luasnya layanan di hotline KBRI Seoul di +82 10-5394-2546.
Dubes Korsel Gandi Sulistiyanto menyampaikan hal senada bahwa belum ada laporan WNI yang menjadi korban insiden Itaewon. "Terdapat informasi adanya 2 orang WNA yang menjadi korban namun telah dipastikan bahwa kedua orang tersebut bukan WNI," kata Dubes Gandi.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol telah mengadakan pertemuan darurat. Yoon memerintahkan respons darurat kepada seluruh jajarannya untuk mengevakuasi para korban, mencegah terjadinya tambahan korban dan menjaga situasi di lokasi kejadian.
Sekitar 100 ribu orang berada di distrik hiburan sepanjang Sabtu untuk merayakan akhir pekan Halloween pertama tanpa masker dan langkah-langkah jarak sosial sejak awal pandemi COVID-19. Presiden meminta membatalkan perayaan Halloween yang berlangsung di seluruh negeri. Walikota Seoul Oh Se-hoon juga telah memutuskan untuk segera kembali dari perjalanan bisnisnya di Eropa.