Ahad 30 Oct 2022 12:26 WIB

Pertemuan G20 Beri Berkah Bagi Pelaku Pariwisata di Bali

Ketua GIPI Bali sebut pertemuan G20 memberi berkah bagi para pelaku pariwisata.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bilal Ramadhan
Wisatawan melintas di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali. Ketua GIPI Bali sebut pertemuan G20 memberi berkah bagi para pelaku pariwisata.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan melintas di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali. Ketua GIPI Bali sebut pertemuan G20 memberi berkah bagi para pelaku pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyatakan pertemuan G20 terbukti memberikan berkah bagi para pelaku pariwisata di Bali. Masyarakat maupun pengelola destinasi dan pelaku usaha ekonomi kreatif memberikan antusiasme tinggi dalam perhelatan Presidensi G20 yang akan digelar pada bulan depan.

“KTT G20 memberi manfaat ekonomi satu setengah hingga dua kali lebih besar secara agregat dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF World Bank di Bali pada 2018,” ujar Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, melalui pernyataan resminya, Sabtu (29/10/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, semangat gotong royong berbagai pihak dalam menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, baik pemerintah maupun swasta memberi manfaat besar terhadap peningkatan perekonomian di Bali.

Salah satu contoh dampak positif dari banyak kegiatan menjelang KTT adalah meningkatnya tingkat hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan kegiatan dan sekitarnya. Sebelum KTT G20 digelar, tingkat hunian meningkat signifikan hingga 45,96 persen.

Bahkan, ia pun optimistis selama penyelenggaraan nanti, angka okupansi akan terus bertambah. Tidak hanya hotel yang berada di sekitar lokasi, tapi juga hingga di luar lokasi penyelenggaraan.

"Secara logistik, ada limpahan dari acara di Nusa Dua. Dengan tertutupnya kawasan ini karena dipakai untuk G20 maka wisatawan yang seharusnya menginap di Nusa Dua, akan pindah ke tempat lain, seperti Ubud dan Sanur. Limpahan ini yang menguntungkan sektor pariwisata," jelasnya.

Selain sisi ekonomi, Bali juga akan mendapatkan manfaat infrastruktur. Pemerintah pusat telah menghabiskan dana untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur dan Ubud mencapai sebesar Rp 526,54 miliar.

Destinasi-destinasi wisata di luar Nusa Dua juga akan ramai dikunjungi oleh wisatawan selama KTT G20 berlangsung, seperti Uluwatu, Desa Penglipuran sebagai desa wisata, dan Ubud.

Dampak positif lain dari KTT G20 ini, kata dia, adalah naiknya reputasi Bali di mata dunia. Sebab kehadiran wartawan dari 26 negara yang menghadiri KTT G20 akan memberitakan Bali secara besar-besaran baik.

Ini akan mengembalikan citra Bali sebagai tempat yang sangat layak sebagai destinasi wisata. "Setelah pandemi ini, dunia akan melihat bahwa Bali ini masih layak dan aman serta sangat layak dikunjungi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement