REPUBLIKA.CO.ID, MANILA –-- Terjangan badai tropis Nalgae yang memicu banjir dan tanah longsor di Filipina telah menewaskan 48 orang, Ahad (30/10/2022). Sebanyak 22 warga lainnya masih dilaporkan hilang.
Angin badai bertiup dengan kecepatan hingga 95 kilometer per jam. Provinsi Maguindanao yang berada di Pulau Mindanao menjadi wilayah yang paling parah terdampak badai.
Sebagian besar korban jiwa tercatat di wilayah otonomi selatan Bangsamoro. Terdapat 40 orang meninggal akibat tanah longsor di sana.
Menurut badan bencana Filipina, terdapat 10 warga yang masih dinyatakan hilang di Bangsamoro. Selain tanah longsor, badai Nalgae juga memicu banjir bandang di Mindanao, tepatnya di kota Cotabato.
Hampir 170 ribu warga Filipina berlindung di pusat-pusat evakuasi saat badai menerjang.Filipina telah menangguhkan layanan feri di sebagian besar wilayahnya.
Sementara itu personel penjaga pantai tetap melakukan evakuasi terhadap sejumlah besar warga ke tempat penampungan. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah memerintahkan pendistribusian bantuan segera ke daerah-daerah terdampak badai.