Ahad 30 Oct 2022 16:39 WIB

Panitia Berdendang Bergoyang Festival Diperiksa Polisi

Jumlah pengunjung Berdendang Bergoyang Festival melebihi kapasitas.

Rep: Ali Mansur/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Ardhito Pramono melantunkan lagu dalam Berdendang Bergoyang Festival di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Festival musik yang berlangsung hingga Minggu (30/10) tersebut menampilkan puluhan penyanyi dan grup musik lintas aliran di lima panggung dalam satu area Istora. Festival tiga hari itu dihentikan penyelenggaraannya setelah pengunjung yang masuk melebihi kapasitas.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Penyanyi Ardhito Pramono melantunkan lagu dalam Berdendang Bergoyang Festival di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Festival musik yang berlangsung hingga Minggu (30/10) tersebut menampilkan puluhan penyanyi dan grup musik lintas aliran di lima panggung dalam satu area Istora. Festival tiga hari itu dihentikan penyelenggaraannya setelah pengunjung yang masuk melebihi kapasitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi tengah menginterogasi panitia penyelenggara Berdendang Bergoyang Festival (BBF). Konser yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, itu telah dihentikan oleh pihak kepolisian karena jumlah penonton melebihi kapasitas sehingga sempat terjadi kericuhan.

"Saat ini masih diinterogasi, artinya masih dalam penyelidikan. Kami bawa ke Polres Jakarta Pusat," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi awak media, Ahad (30/10/2022).

Baca Juga

Menurut Komarudin, pihak panita tidak menyampaikan secara jujur mengenai jumlah pengunjung yang dapat masuk. Berdasarkan surat pengajuan izin tertulis undangan atau penonton sebanyak 3.000. Namun, faktanya pada hari pertama dari tiga hari penyelenggaraan, yakni pada Jumat (28/10), jumlah pengunjung konser sudah melebihi kapasitas.

"Kami juga menemukan surat yang diajukan kepada Dinas Parekraf dan Satgas Covid-19 itu sebanyak 5.000, tapi faktanya di hari pertama itu jumlah pengunjung tembus di angka 20 ribu lebih," jelas Komarudin.

Tidak hanya itu, panitia penyelenggara hanya menyiapkan satu tenda kesehatan dengan lima petugas di dalamnya. Sementara itu, panggung yang disediakan ada lima.

Akibatnya, banyak antrean pengunjung yang membutuhkan pelayanan kesehatan, beberapa di antaranya pingsan. Sementara itu, beberapa jalur evakuasi tertutup oleh panggung atau booth.

"Dari lima panggung yang ada, kami minta cuma tiga, kemudian penambahan jumlah petugas kesehatan dan juga pembatasan jumlah pengunjung sampai dengan batas maksimal 10 ribu," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement