REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan, dia berharap agar ada solusi bersama terkait masalah global dalam Forum Religion Twenty (R20) yang digelar di Bali pada 2-3 November 2022. Dalam acara ini sejumlah tokoh-tokoh agama dunia akan hadir.
"Berharap forum ini bisa melahirkan gagasan bersama, langkah bersama dalam rangka mencari solusi bersama terkait sejumlah masalah global," kata Kamaruddin pada Ahad (30/10).
Adapun KTT G20, melalui forum Religion of 20 (R20), untuk pertama kalinya memasukkan secara resmi diskusi mengenai bagaimana agama besar dunia terlibat dalam menangani masalah global.
"Agama-agama dunia harus menjadi solusi terhadap sejumlah masalah global. Berharap forum ini menemukan formulasi bersama," ucap Kamaruddin.
Sebelumnya Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi PBNU, Ishaq Zubaedi Raqib mengatakan, pertemuan R20 memobilisasi para pemimpin dan pemuka agama di dunia untuk memastikan bahwa agama berfungsi sebagai solusi sejati dan dinamis, bukan sebagai sumber masalah pada abad ke-21.
Dia mengungkapkan, tujuan utama penyelenggaraan R20 adalah untuk mencegah isu identitas yang digunakan sebagai senjata, membatasi penyebaran kebencian kelompok, serta melindungi masyarakat dari kekerasan dan penderitaan akibat konflik.
"Dengan mengakui adanya tantangan di Indonesia sendiri, NU dan Center for Shared Civilizational Values (Sekretariat R20) mengundang Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia yang berbasis di Makkah, Syaikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, untuk menjadi ketua bersama dalam acara R20," kata Ishaq.