REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Elnusa Tbk (Elnusa) Perusahaan Jasa Energi Terkemuka bagian dari Subholding Upstream Pertamina dukung peningkatan produksi migas dan turut ambil bagian dalam menjalankan transisi energi. Selama 53 tahun beroperasi, Elnusa terus meningkatkan kepasitas dan kinerja operasional sekaligus berkontribusi dalam perkembangan energi yang saat ini menitikberatkan kepada keberlanjutan lingkungan.
Direktur Pengembangan Usaha Elnusa Ratih Esti Prihatini menjelaskan setelah lebih dari setengah abad beroperasi, manajemen terus berakselerasi dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu langkah yang ditempuh manajemen melalui inovasi serta inisiatif lini bisnis tidak hanya di sektor migas namun juga non-migas.
“Kami terus adaptif untuk mulai masuk ke renewable energy, Elnusa juga sudah mulai shifted ke industri lain dan mencoba untuk terus berinovasi,” kata Ratih.
Pengembangan bisnis yang dikembangkan saat ini tentunya selaras dengan bisnis di Indonesia yakni membantu Pemerintah dalam meningkatkan produksi migas. Terlebih migas juga masih sangat penting posisinya di tanah air dan tetap dibutuhkan beriringan dengan transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan.
Agar bisa memberikan kontribusi maksimal kepada para mitra usaha, manajemen berkomitmen untuk menjalankan bisnsi yang efisien tanpa melupakan target untuk meningkatkan produksi migas. “Elnusa Sebagai perusahaan jasa energy terus berupaya untuk dapat mengembangkan inovasi untuk mereduksi cost produksinya, Elnusa juga turut berkontribusi pada environmental dan menurunkan cost efficiency dalam membantu peningkatan produksi migas di Indonesia,” ungkap Ratih.
Ratih menambahkan, Elnusa juga melakukan peningkatan produksi melalui Sand Control Technology sehingga dapat meningkatkan produksi di Blok Mahakam, ada juga layanan pengelolaan Smart Water Meter serta kerja sama strategis dalam pengembangan teknologi Two Phase Flow Meter untuk pengembangan Teknologi Geothermal.
“Untuk jasa lainnya seperti jasa pengelolaan sumur, Elnusa mampu menekan efficiency pada biaya pengeboran (cost efficiency). Contohnya VLP System dalam membuat flare carbon emission di kompres menjadi produksi sumur,” ungkap Ratih.
Selain fokus meningkatkan kapasitas operasi, manajemen juga menegaskan komitmennya untuk tumbuh bersama lingkungan sekitar. Hal itu terlihat setelah baru-baru ini Elnusa menyabet penghargaan TrenAsia ESG Excellence 2022 kategori Oil and Gas dengan predikat ‘Action’ atau Silver.
Elnusa merupakan salah satu Perusahaan yang tersaring dalam TrenAsia ESG Excellence 2022. Lebih dari 120 perusahaan di 34 subsektor industri, yang dinilai dari implementasi ESG beserta variable-variabel turunannya.
Ratih menjelaskan sebagai Perusahaan Jasa Energi Terkemuka yang memberikan Solusi Total, Elnusa memiliki Program TJSL terbagi ke dalam empat pilar yakni, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Selain itu, Perseroan juga memiliki Misi dalam mewujudkan Visi Perusahaan yaitu meningkatkan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan dalam industri energi dalam negeri dan internasional untuk memenuhi harapan pemegang saham serta memenuhi dan menjaga kepuasan pelanggan melalui sinergi. “Serta Operational Excellence, HSSE, dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG),” ungkap Ratih.