Ahad 30 Oct 2022 19:00 WIB

Agama Tuntunan ke Arah Kewajaran dan Kesejahteraan

Hidup foya-foya itu berujung pada sikap pamer.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Umum MUI - Anwar Abbas
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum MUI - Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, Belakangan ini, masyarakat Indonesia kerap dipertontonkan gaya hidup para pejabat negara yang cenderung hedonistik. Meskipun ada di antara mereka yang hidup sederhana, yang sering tampak dan menjadi sorotan publik adalah para pejabat negara yang tampil mengenakan produk fashionmahal.

Ketua PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas mengatakan, hidup foya-foya itu berujung pada sikap pamer. Misalnya, jika polisi yang biasa mengenakan busana mahal, kemudian melanjutkan sekolah, jabatan dan pamornya naik. Mereka memamerkan dirinya hebat.

Baca Juga

"Mereka naik jabatan dan memamerkan hal itu. Sedangkan pamer itu ya sikap sombong, dilarang itu dalam Islam,"kata Buya saat dihubungi Republika, Selasa (25/11/2022).

Sikap tidak hidup sederhana semacam itu nantinya akan berujung pada sikap materialistis dan hedonistis. Sedangkan jika pejabat di negeri ini mau berlaku hedon, Buya Anwar mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan penghasilan sebanyak itu. Hal inilah yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan- penyimpangan oleh para pejabat negara.

"Jika dibuka, penghasilan mereka tidak terlalu besar, bahkan dengan gaya hidup yang mewah begitu, gaji mereka hitungannya sangat kecil,"kata Buya.

Dari sikap hedonistis itu bisa saja manusia menjerumuskan dirinya melakukan penyimpangan. Dia bisa mencuri atau melakukan keja hatan yang dilarang agama. Buya Anwar mengutip sebuah hadis yang berbunyi, Ketika orang mencuri maka iman dalam dirinya terbang.

Maka, menurut Buya, tidak akan ada orang yang beriman itu mencuri, apalagi mencuri uang negara yang menjadi hajat hidup banyak orang. Oleh karena itu, Buya berpesan, agar apa pun jabatan yang tengah diemban seyogyanya dia tidak meninggalkan agama. Sebab, agama merupakan tuntunan ke arah kesederhanaan dan kewajaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement