REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyindir Partai Nasdem. Nasdem diketahui telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres meski partai besutan Surya Paloh itu masih tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi.
"Rakyat sudah jelas bisa memahami siapa (partai) yang saya maksudkan," kata Hasto, memulai sindirannya ketika diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Ahad (30/10/2022).
Hasto menjelaskan, semua partai politik koalisi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin bertanggungjawab mewujudkan janji kampanye Jokowi. Bahkan, partai-partai itu juga harus mendukung pemerintah hingga bisa mencapai kinerja terbaik.
"Ketika di tengah jalan ada perbedaan dan kemudian memunculkan persepsi calon yang diusulkan partai tersebut adalah antitesa Pak Jokowi ya harusnya dibicarakan baik-baik bahwa sejak itu sikap politiknya memang berbeda dan konsentrasinya juga berbeda," kata Hasto.
Untuk diketahui, sebelumnya Politikus Nasdem Zulfan Lindan menyebut Anies adalah antitesis Jokowi.
Menurut Hasto, saat ini bukan saatnya bagi partai koalisi Jokowi untuk mendeklarasikan capres. Sebab, KPU baru akan membuka pendaftaran capres pada Oktober 2023 mendatang. "Seharusnya kan sekarang konsentrasi untuk membantu Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," kata Hasto.
Salah satunya membantu Jokowi pergerakan perekonomian rakyat. "Itu yang harus kita dukung oleh semua pengusung Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, kecuali ada yang menyatakan berubah," imbuhnya.
Pada Jumat (28/10/2022), Hasto juga telah menyindir Nasdem. Dia secara tersirat menyebut Nasdem tidak disiplin mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Jangan kita tidak disiplin. Mengaku mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi,” kata Hasto.