BOYANESIA -- Salam toghellen (saudara)...Forum tertinggi di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah yakni Muktamar sudah di depan mata. Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini telah siap untuk menggelar Muktamar ke-48 di Surakarta pada 18-20 November 2022 mendatang.
Dalam sejarahnya, Muktamar pertama yang digelar Muhammadiyah terjadi pada 1912 di Yogyakarta. Namun, saat itu forum tinggi ini belum menggunakan istilah Muktamar, tapi menggunakan istilah bahasa Belanda, yaitu Algemene Vergadering atau rapat umum. Pada 1922, Muhamamdiyah juga pernah menggunakan istilah Jaarvergadering atau pertemuan tahunan.
Pada 1923, baru lah Muhammadiyah menggunakan istilah forum tinggi itu dari bahasa Indonesia, yaitu Perkumpulan Tahunan. Namun, sejak 1924-1946, Muhammadiyah mulai menggunakan istilah serapan dari bahasa Inggris, yakni Congress (kongres).
Forum tinggi tersebut juga sempat memakai beberapa istilah khusus, seperti Congres Seperempat Abad di Jakarta pada 1936. Karena meletusnya perang revolusi kemerdekaan, Muhammadiyah bahkan pernah menggunakan istilah Congres Dharurot untuk muktamar yang diselenggarakan secara terbatas pada 1944 dan 1946.
Muhammadiyah baru menggunakan istilah Muktamar pada 1950, yaitu pada Muktamar ke-31 yang digelar di Yogyakarta. Setelah itu, Muhammadiyah juga pernah menggunakan istilah muktamar istimewa.
Sejak berdiri hingga 1925, forum permusyawaratan tertinggi Muhammadiyah ini selalu digelar di Yogyakarta. Setelah tahun itu, Muhammadiyah secara bergilir mulai menggelar Muktamar di luar daerah Yogyakarta.
Ini lah beberapa potret Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah tempoe doeloe: