Senin 31 Oct 2022 07:14 WIB

Hasto Minta Relawan yang Gencar Dukung Ganjar Nyapres Sabar

Hasto berpesan agar tidak buang-buang energi dulu terkait capres cawapres.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) menunjukan surat instruksi partai disaksikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) saat memberikan keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (24/10/2022). Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi teguran lisan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader partai atas pernyataannya yang siap maju sebagai calon presiden 2024 sehingga menimbulkan multitafsir di publik.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) menunjukan surat instruksi partai disaksikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) saat memberikan keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (24/10/2022). Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi teguran lisan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader partai atas pernyataannya yang siap maju sebagai calon presiden 2024 sehingga menimbulkan multitafsir di publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanton menanggapi soal gencarnya relawan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Menurutnya kemunculan para relawan tersebut memunculkan kesan seolah ingin agar Presiden Jokowi segera berakhir masa jabatannya.

"Nah, sukarelawan yang sepertinya pemilunya itu pada pekan depan, pada bulan depan. Ini, kan, sama saja ingin mendorong dorong Pak Jokowi agar cepat selesai padahal Pak Jokowi masih Oktober 2024," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, relawan politik merupakan organisasi yang bersifat cair. Sehingga menurutnya ada berbagai kepentingan-kepentingan yang bisa dimainkan oleh relawan.

"Bahkan ada sukarelawan yang juga dipakai untuk mengadu domba berbagai tokoh-tokoh tertentu," ucapnya.

Hasto meminta semua pihak bersabar soal isu pencapresan. Apalagi organisasi yang secara resmi bisa mengusung tokoh sebagai kandidat pada Pilpres 2024 adalah partai politik dan bukan sukarelawan.

"Ya, kita harus melihat bahwa berpolitik itu dengan aturan karena pengusungan calon dan pasangan calon itu adalah partai politik atau gabungan partai politik," ujarnya.

Menurutnya semua pihak seharusnya bisa mengarahkan fokus untuk memajukan bangsa ke depan ketimbang sekadar menyoroti urusan pencapresan. Hasto juga menyarankan agar energi bangsa jangan dihabiskan ke hal yang kontraproduktif terhadap kemajuan bangsa, seperti membicarakan pencapresan secara dini.

Ia mengatakan pembahasan soal capres-cawapres akan dibicarakan partai politik pada waktu yang tepat. Dan sebaiknya justru membantu Pemerintahan Presiden Jokowi yang sedang gencar membangun legacy kepemimpinan dengan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.

"Jangan buang energi yang tidak perlu, toh capres dan cawapres itu tahapannya masih tahun depan. Jadi, kenapa kita buang-buang energi dan lebih baik saat ini semuanya bisa membantu Pak Presiden Jokowi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement