Senin 31 Oct 2022 10:08 WIB

FFUI dan Unpad Edukasi Budi Daya Hanjeli di Desa Sukajaya Sumedang

hanjeli juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit.

Rep: Sadly Rachman/ Red: Karta Raharja Ucu
Menanam bibit hanjeli. Edukasi budi daya hanjeli di Desa Sukajaya, Hanjeli dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit.
Foto: ffui
Menanam bibit hanjeli. Edukasi budi daya hanjeli di Desa Sukajaya, Hanjeli dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) 2022 menyelenggarakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang Selatan, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022). Pemberdayaan dan pelatihan masyarakat ini menerangkan soal budi daaya tanaman Hanjeli.

Hanjeli merupakan tanaman yang banyak tersebar di Desa Sukajaya. Namun, karena minimnya informasi yang diterima masyarakat maka budi daya Hanjeli secara masif dan pemanfaatan tanaman belum dilakukan di Desa Sukajaya. Hal ini yang menjadi dasar Tim Pengmas FFUI untuk melakukan pemberdayaan dan pelatihan budi daya Hanjeli.

Kegiatan ini digelar berkat berkolaborasi FFUI dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan melibatkan nara sumber yang merupakan ahli pertanian, serta berkolaborasi dengan International Islamic University Malaysia dalam bentuk dukungan pakar bahan alam Prof Dr Alfi Khatib.

Pemberian materi pelatihan mulai dari manfaat, pembenihan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan Hanjeli dilakukan secara daring (20/8/2022). Viki Yulianto Wicaksono (Unpad) yang merupakan pakar di bidang pertanian dan budidaya Hanjeli menjadi pemberi materinya.

Tim Pengmas FFUI yang diketuai apt. Prof Dr Berna Elya, M.Si. melakukan pelatihan berupa praktik langsung penanaman dan pemupukan benih Hanjeli di lahan Desa Sukajaya yang diikuti 35 petani dan warga desa. Viki mengatakan, potensi budi daya Hanjeli sangat baik bila dimanfaatkan sebagai salah satu usaha desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Secara tradisional, Hanjeli ini sudah digunakan sebagai pengobatan kolesterol, diabetes, osteoporosis dan sebagainya,” ucap Viki ketika memberikan materi pelatihan.

Selain produk olahan, tanaman hanjeli juga dapat dijadikan ornamen dan hijauan untuk pakan. Beberapa produk olahan hasil dari hanjeli yaitu bubur hanjeli, kue tradisional, roti dan pastry serta Botanical Jewellery (dari hanjeli batu).

Pada sesi edukasi Viki menyampaikan budi daya tanaman Hanjeli sangat mudah untuk dilakukan. Hanjeli toleran terhadap kekeringan dan adaptif di berbagai ketinggian.

Selain itu, Viki menambahkan, tanaman Hanjeli memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan serealia lainnya. Hal itu dapat menjadikan Hanjeli sebagai salah satu alternatif dari beras. Selain sebagai pangan fungsional, hanjeli juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit.

Kegiatan ini dinilai sangat bagus untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat terkait budidaya tanaman Hanjeli dan sangat sesuai dengan program Desa Sukajaya untuk menyediakan sumber pangan alternatif untuk pemenuhan gizi dan nutrisi penduduk sekitar. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, desa Sukajaya dapat menjadi salah satu tempat penghasil Tanaman Hanjeli dengan kualitas terbaik," kata Camat Desa Sukajaya, Dra. Marlina, M.si.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement