REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat mendapatkan kuota vaksin Covid-19 jenis Pfizer sebanyak 67.000 vial dari pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Vaksin akan digunakan untuk booster dan akan disalurkan kepada 27 kabupaten dan kota di Jabar.
Kepala Dinkes Jabar Nina Susana Dewi melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan Juanita Paticia mengatakan pihaknya menerima dosis vaksin pada tanggal 28 Oktober kemarin. Selanjutnya akan didistribusikan ke 27 kabupaten dan kota di Jabar.
"Jawa Barat mendapatkan kuota vaksin Pfizer sebanyak 67.000 vial, sudah kami terima pada tanggal 28 Oktobet 2022 sebanyak 62.400 vial yang akan didistribusikan ke 27 kabupaten dan kota," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (31/10/2022).
Ia menuturkan vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk booster tahap pertama dan kedua. Juanita mengatakan antusiasme masyarakat untuk divaksin booster masih tinggi.
"Vaksin diprioritaskan untuk booster, antusiasme masyarakat tinggi banyak yang mencari vaksin booster," katanya.
Ia menambahkan total sasaran penerima vaksin Covid-19 di Jawa Barat mencapai 42.610.134 orang. Hingga 30 Oktober, jumlah penerima vaksin dosis satu sebanyak 37.056.668 atau 86,97 persen, dosis dua 31.951.457 atau 74,99 persen, dosis tiga 15.234.200 atau 46,11 persen, dan dosis keempat 71.948 atau 39,60 persen.
Sebelumnya, stok vaksin Covid-19 yang terbatas di Tanah Air akan segera diatasi lewat tambahan 5 juta dosis vaksin Pfizer. Tak hanya itu, vaksin Covid-19 buatan dalam negeri juga akan segera diproduksi dan rencananya digunakan pada November 2022.
"Memang ada keterbatasan ketersediaan vaksin beberapa waktu lalu. Tetapi ini sudah diatasi, per pekan ini akan datang sekitar 5 juta Vaksin Covid-19 Pfizer," ujar Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Farchanny Tri Adryanto saat konferensi virtual, Kamis (27/10/2022).