Senin 31 Oct 2022 13:07 WIB

Sandi Ingin Banyak Investor Tanam Modal di Parapuar Labuan Bajo

Parapuar merupakan destinasi kawasan wisata baru yang sedang dikembangkan.

Red: Nidia Zuraya
Foto udara Kota Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu (23/7/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan banyak investor menanamkan modal di Parapuar, Labuan Bajo.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara Kota Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu (23/7/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan banyak investor menanamkan modal di Parapuar, Labuan Bajo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan banyak investor menanamkan modal di Parapuar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Parapuar merupakan destinasi kawasan wisata baru yang sedang dikembangkan guna menjadi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, memberikan kesejahteraan masyarakat setempat, serta meningkatkan lama tinggal wisatawan.

"Kami baru saja meninjau Parapuar yang berarti pintu masuk dari hutan atau gate to the forest yang akan menjadi lokasi pertama pembangunan destinasi berkualitas Labuan Bajo yang dikelola oleh Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores)," katanya di view point Parapuar, Labuan Bajo, NTT, lewat keterangan resmi, Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Kawasan Parapuar terdiri dari empat zona, yaitu zona budaya, zona rekreasi, zona alam liar, dan zona petualang. Zona budaya dimanfaatkan sebagai pusat budaya, pusat penelitian (research center), area Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), museum, hingga galeri. Zona itu ditargetkan mampu menarik investasi hingga sebesar Rp350 miliar.

Untuk zona rekreasi diperuntukkan sebagai wellness tourism dengan target investasi sebanyak Rp 200 miliar. Kemudian, zona alam liar meliputi mini zoo dan cagar biosfer komodo karena kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi landmark cagar biosfer komodo dengan target investasi Rp 40 miliar.