Selasa 01 Nov 2022 03:50 WIB

Perbedaan Makna Pujian Hamdalah dan Syukur Menurut Ibnu Katsir

Sedangkan rasa syukur hanya sedikit orang yang dapat melakukannya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Perbedaan Makna Pujian Hamdalah dan Syukur Menurut Ibnu Katsir
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Perbedaan Makna Pujian Hamdalah dan Syukur Menurut Ibnu Katsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian Muslim mungkin ada yang sulit membedakan makna antara ucapan pujian (hamdalah) dan rasa syukur. Keduanya bila diamati sekilas memang sulit dibedakan. Namun ternyata keduanya memiliki sisi yang berbeda.

Ulama Syekh Al-Shobuni melalui kitabnya Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, Ibnu Jarir menyampaikan semua orang yang memiliki pengetahuan bahasa Arab tentu menggunakan ucapan hamdalah dan syukur.

Baca Juga

Meski demikian, perbedaan pendapat terletak pada pembahasan mana yang lebih umum, ucapan hamdalah atau syukur. Para ulama membedakannya dari sisi umum dan khusus, sehingga ada pendapat bahwa ucapan hamdalah itu lebih umum daripada rasa syukur dalam hal apa yang diterima.

Karena itu, ucapan hamdalah atau pujian adalah untuk sesuatu yang dibutuhkan dan bersifat lebih. Misalnya, seseorang memuji orang lain karena sikap baik, santun dan kemurahan hatinya. Contoh ketika seseorang diberi uang oleh orang lain, maka hal yang biasa didengar darinya ialah, "Alhamdulillah, engkau baik sekali." Ini menunjukkan pujian atas sikap baik dan apa yang diberikannya.

Hal tersebut berbeda dengan syukur dalam hal apa yang diterima. Syukur dikhususkan untuk bentuk kebaikan yang sifatnya lebih, misalnya bersyukur ketika ada orang lain yang memberinya uang.

Namun, syukur lebih umum dalam hal apa yang dikerjakan. Sebab, syukur dilakukan melalui niat, ucapan, perbuatan. Sedangkan pujian itu dilakukan hanya melalui ucapan.

Allah SWT berfirman, "Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya." (QS Al-Isra ayat 111)

Sedangkan mengenai syukur, Allah SWT berfirman, "...Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." (QS Saba' ayat 13)

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa ucapan hamdalah dan syukur memiliki perbedaan. Ucapan hamdalah atau pujian lebih spesifik daripada ucapan syukur dalam hal apa yang dikerjakan. Karena ucapan pujian atau hamdalah dilakukan hanya dengan ucapan. Sedangkan syukur membutuhkan keterlibatan hati.

Karena itu, hamdalah lebih mudah diucapkan oleh banyak orang. Sedangkan rasa syukur hanya sedikit orang yang dapat melakukannya.

Link artikel asli

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement