Selasa 01 Nov 2022 05:15 WIB

Menlu China dan AS Bahas Pengelolaan Persaingan Secara Bertanggung Jawab

Menlu AS mengatakan dunia menantikan kerja sama antara AS dan China.

Red: Friska Yolandha
Bendera AS-China (ilustrasi). Para menteri luar negeri China dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (31/10/2022) membahas upaya untuk
Bendera AS-China (ilustrasi). Para menteri luar negeri China dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (31/10/2022) membahas upaya untuk "mengelola secara bertanggung jawab" persaingan antara kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Para menteri luar negeri China dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (31/10/2022) membahas upaya untuk "mengelola secara bertanggung jawab" persaingan antara kedua negara. Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan pembicaraan via telepon, pertama kali sejak Beijing mengakhiri Kongres Nasional ke-20 awal bulan ini.

“Dalam percakapan saya dengan Menteri Luar Negeri RRC (Republik Rakyat China) Wang Yi, kami berbicara tentang upaya kami untuk mengelola persaingan antara kedua negara kami secara bertanggung jawab, perang Rusia melawan Ukraina, dan dukungan untuk Haiti,” kata Menteri Luar Negeri AS Blinken di Twitter.

Baca Juga

Sebuah pernyataan dari Beijing mengatakan Wang mengatakan kepada menlu AS bahwa Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China (CPC) memutuskan bahwa China akan mematuhi tujuan kebijakan luar negeri untuk menjaga perdamaian dunia dan mempromosikan pembangunan bersama, terus mengejar kebijakan nasional dasar dengan membuka diri, mempromosikan kemajuan umat manusia secara keseluruhan dengan modernisasi gaya China, dan membawa perkembangan baru ke dunia dengan perkembangan baru China.

Dia mengungkapkan bahwa membawa hubungan China-AS kembali ke jalur pembangunan yang stabil tidak hanya untuk kepentingan bersama China dan AS tetapi juga harapan umum masyarakat internasional.

“Pihak AS harus menghentikan upayanya untuk menahan dan menekan China, dan tidak menciptakan hambatan baru untuk hubungan antara kedua negara,” kata Wang kepada Blinken, mengacu pada peraturan baru AS tentang kontrol ekspor ke China.

"Membatasi investasi terhadap China sangat melanggar aturan perdagangan bebas, dan sangat merugikan hak dan kepentingan sah China, yang harus diperbaiki,” kata Wang.

Wang mendesak otoritas AS agar mempelajari dengan cermat laporan Kongres Nasional ke-20 CPC jika AS benar-benar ingin memahami China.

“Kebijakan dalam dan luar negeri China terbuka dan transparan, dan tujuan strategisnya jelas. Pihak AS harus berhenti memakai kacamata hitam untuk membuat tebakan subjektif, apalagi membiarkan prasangka ideologis menutupi pandangannya,” kata Wang.

Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China, Blinken mengatakan bahwa dunia menantikan kerja sama antara AS-China. “Pihak AS bersedia menjaga komunikasi dengan pihak China pada tahap selanjutnya hubungan AS-China, melakukan kerja sama, dan membahas dasar hubungan bilateral,” kata menlu AS.

Kedua menteri juga membahas perang di Ukraina dan masalah lainnya. "Semua pihak harus menahan diri, membuat keputusan yang tenang, dan meningkatkan upaya diplomatik untuk mencegah situasi semakin meningkat atau bahkan di luar kendali," tukas Wang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement