Selasa 01 Nov 2022 01:30 WIB

Permintaan Tinggi, Stok Vaksin Covid-19 di Cirebon Kosong

Kekosongan stok vaksin Covid-19 di Cirebon sudah terjadi beberapa minggu

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga. Kekosongan stok vaksin Covid-19 di Cirebon sudah terjadi beberapa minggu. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga. Kekosongan stok vaksin Covid-19 di Cirebon sudah terjadi beberapa minggu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terus mengupayakan ketersediaan vaksin Covid-19 yang saat ini sudah kosong. Hal ini dikarenakan permintaan vaksinasi cukup tinggi.

"Kami belum mendapatkan lagi stok vaksin Covid-19, dan masih terus mengupayakan agar mendapatkan jatah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Sartono di Cirebon, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Menurutnya kekosongan stok vaksin Covid-19 sudah terjadi beberapa minggu. Oleh karena itu pelayanan vaksinasi di sentra vaksinasi seperti puskesmas maupun rumah sakit terpaksa dihentikan terlebih dahulu sampai stok kembali ada.

Sartono mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat terkait ketersediaan vaksin Covid-19. Namun sampai saat ini belum juga mendapatkan jatah vaksin.

Ia melanjutkan saat ini permintaan vaksinasi Covid-19 terutama dosis ketiga cukup tinggi, mengingat beberapa persyaratan perjalanan mewajibkan warga harus disuntik vaksin penguat. "Seperti warga yang akan naik kereta, pesawat, maupun ke luar negeri untuk umrah," tuturnya.

Sartono mengatakan total vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon dosis pertama telah mencapai 85 persen, dosis kedua 74 persen, dan ketiga 47 persen dari total target 1,9 juta jiwa. Menurut Sartono, vaksinasi Covid-19 dosis pertama memang sudah pernah mencapai 100 persen sebelum adanya tambahan target.

"Target vaksinasi memang ada penambahan yang sebelumnya 1,7 juta, kini menjadi 1,9 juta," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement