Selasa 01 Nov 2022 02:20 WIB

Ikhtiar Lawan Karhutla di Bengkalis, dari Pemanfaatan Teknologi Baru Hingga Hortikultura

Salah satu penyebab karhutla di Bengkalis ialah pembukaan lahan dengan cara dibakar.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Forum Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau sedang memperagakan penanganan karhutla. Para petugas merupakan salah satu garda terdepan saat kejadian bencana kebakaran.
Foto: Alkhaledi Kurnialam
Forum Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau sedang memperagakan penanganan karhutla. Para petugas merupakan salah satu garda terdepan saat kejadian bencana kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Heri Sandi masih ingat nestapa yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hebat yang melanda Desa Sukajadi, Bengkalis, Riau sebelum 2020. Dalam salah satu kejadian, 80 hektare lahan terpanggang dalam dua menit.

"Kami tak sempat selamatkan mesin-mesin, bahkan kami terjun ke kanal untuk selamatkan diri," kata Heri yang juga ketua Masyarakat Peduli Bencana (MPB) Desa Sukajadi saat kegiatan media visit di Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Bencana itu bahkan terasa dampaknya hingga ke negara tetangga. Heri menuturkan, bencana karhutla sejak dulu memang sering terjadi, baik di Desa Batang Duku atau di Desa Sukajadi yang masih satu kecamatan di Bukit Batu.

Salah satu penyebab karhutla, menurut Heri, adalah karena pembukaan lahan oleh petani dengan cara dibakar. Minimnya kesadaran bencana membuat warga biasa membuka lahan dengan cara seperti itu.