REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Charles Leclerc dan Carlos Sainz menyebut ketinggian Mexico City menjadi penyebab mobil kedua pebalap Ferrari itu kehilangan kecepatan dibandingkan rival-rivalnya saat Grand Prix Meksiko, Ahad.
Sainz finis P5 dan Leclerc P6 setelah kalah telak dari Red Bull dan Mercedes di Sirkuit Hermanos Rodriguez.
Max Verstappen memenangi balapan itu setelah finis 15 detik di depan Lewis Hamilton dan rekan satu timnya di Red Bull Sergio Perez.
George Russell finis keempat dengan mobil Mercedes kedua di depan Sainz yang tertinggal 58 detik di belakang Verstappen.
"Tiba pada akhir pekan ini dengan mobil ini, pada ketinggian seperti ini, kami tahu kami akan kehilangan sedikit performa," kata Sainz dikutip AFP, Senin (31/10/2022).
Mexico City berada lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut. Atmosfer dan kadar oksigen di sana sangat berdampak terhadap aerodinamika mobil, turbo, sistem pendinginan dan rem.
Seperti tim-tim lain, Ferrari harus menurunkan performa mesin mereka untuk menjaga reliabilitas di saat mereka berharap bangkit dengan kekuatan penuh di Sao Paulo bulan depan.
"Saya harap kami bisa mendapatkan kembali performa biasanya di Brazil," kata Leclerc.
"Saya kira kami telah memaksimalkan semuanya dan meskipun kami melakukan itu kami masih tertinggal satu menit dari Max, yang merupakan perbedaan yang sangat besar.
Setelah gagal finis di Jepang dan Amerika Serikat, Sainz setidaknya cukup senang bisa menyelesaikan balapan di Meksiko.
"Kami tertinggal satu menit, tapi saya belum finis satupun balapan dalam satu bulan terakhir jadi cukup senang bisa melakukan itu," kata Sainz.