REPUBLIKA.CO.ID, YELLOWKNIFE -- Setelah mengalami beberapa kali penundaan, Pusat Islam baru di Yellowknife, Kanada, rencananya dapat dibuka segera pada musim panas mendatang.
Para kru sedang bekerja untuk menyelesaikan struktur gedung baru, yang secara resmi disebut Islamic Center of Yellowknife, dalam beberapa minggu ke depan. Harapannya, setelah itu pekerjaan interior dapat dimulai.
Pusat ini didesain memiliki dua lantai dengan luas 7.500 kaki persegi. Nantinya bangunan ini akan mencakup ruang ibadah besar, aula pemuda, perpustakaan dan ruang untuk sekolah Islam.
Ketua Masyarakat Islam Amerika Utara cabang Kanada, Mike Singh, mengatakan saat ini pekerjaan sedang dilakukan untuk mempersiapkan struktur untuk musim dingin. "Musim konstruksi sangat singkat di Yellowknife, jadi kami benar-benar bergegas untuk menyelesaikan bangunan sebelum musim dingin dimulai," katanya dikutip di CBC, Selasa (1/11/2022).
Ada beberapa penundaan terkait pengerjaan proyek, seperti mendapatkan bahan yang tepat. Ia menyebut ada biaya yang cukup mahal untuk membawa bahan-bahan ini ke kota.
Singh mengatakan proyek tersebut dimulai dengan sungguh-sungguh, termasuk membangun kembali fondasi, pada bulan Agustus dan September. Lalu selama enam minggu terakhir, pekerjaan dilakukan untuk menyusun lantai pertama dan kedua.
Pekerjaan kali ini akan fokus pada pemasangan dinding bangunan dan bahan atap di atas bangunan sebelum musim dingin sepenuhnya dimulai. Setelahnya proses pengerjaan akan ditutup selama musim tersebut.
"Jika kami berhasil melakukannya, maka kami memiliki beberapa bulan di musim dingin untuk melakukan pekerjaan di dalam gedung. Proses ini berpacu dengan waktu, jadi kami berharap kami dapat melakukannya," lanjutnya.
Singh mengatakan pihaknya memiliki target mulai menggunakan gedung itu pada musim panas mendatang. Namun, ia menambahkan hal tersebut bergantung pada sejumlah hal yang diharap dapat berjalan dengan baik.
Kehadiran Pusat Islam ini telah menjadi proyek yang ditunggu-tunggu di masyarakat. Pada 2019, setelah bertahun-tahun penggalangan dana, diumumkan pusat baru akan dibangun.
Semula, diharapkan keberadaannya mulai dimanfaatkan komunitas Muslim pada 2020. Masjid Yellowknife sebelumnya (dan satu-satunya) dihancurkan untuk memberi jalan bagi pusat Islam baru memenuhi kebutuhan komunitas Muslim kota yang sedang berkembang.
Adapun pembangunan pusat tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar 3 hingga 3,5 juta dolar AS, yang merupakan peningkatan dari anggaran sebelumnya sekitar 2,5 juta dolar AS.
Singh mengatakan kenaikan biaya ini karena harga bahan dan pengiriman lebih mahal dari yang semula direncanakan. Beberapa perubahan desain sejak konsep aslinya juga dilakukan, untuk mengakomodasi keterbatasan waktu dan pasokan material.
Dana Revitalisasi Komunitas Kanada, yang dikelola oleh Badan Pengembangan Ekonomi Utara Kanada (CanNor), telah menyediakan sekitar 687.000 dolar AS untuk pusat tersebut. Menurut Singh bantuan ini sangat membantu memulai proyek.
"Sisa dana proyek berasal dari sumbangan masyarakat dan melalui investasi berkelanjutan organisasi ke dalam komunitas Yellowknife," ucap dia.