Selasa 01 Nov 2022 15:45 WIB

Pasien Anak Melonjak di RSUD Tasikmalaya dan RSUD Garut

Cuaca diduga menjadi penyebab anak-anak rentan terserang penyakit.

Rep: Bayu Adji/ Red: Agus raharjo
Suanasa ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut. (Ilustrasi)
Foto: Bayu Adji P/Republika
Suanasa ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jumlah pasien anak di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya mengalami lonjakan dalam sebulan terakhir. Lonjakan pasien anak itu mencapai 30 persen dibanding kondisi normal.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, mengatakan, saat ini sedang terjadi lonjakan pasien anak sejak sebulan terakhir. Bahkan, pihak RSUD dr Soekardjo sampai membuka ruangan tambahan khusus untuk anak.

Baca Juga

"Namun itu bukan kasus gangguan ginjal akut. Ini kasus dengan berbagai penyebab," kata dia, Selasa (1/11/2022).

Menurut dia, lonjakan pasien anak itu kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi cuaca yang saat ini kurang bersahabat. Alhasil, anak-anak lebih rentan terserang penyakit. "Sekarang kan musim hujan. Keluhan anak-anak yang dirawat mayoritas demam, batuk pilek dan lainnya," kata Titie.

Tak hanya di Kota Tasikmalaya, lonjakan pasien anak juga terjadi di Kabupaten Garut. Direktur RSUD dr Slamet, Husodo Dewo Adi, mengatakan, kasus pasien anak mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. "Kebanyakan itu kasus ISPA dan diare," kata dia.

Menurut dia, saat ini tempat tidur khusus anak di RSUD dr Slamet sudah penuh. Padahal, di rumah sakit itu terdapat sekitar 50 tempat tidur khusus pasien anak.

Kendati demikian, ia menyebutkan, belum ada kasus gangguan ginjal akut yang dirawat di RSUD dr Slamet saat ini. Ia mengungkapkan, sebelumnya terdapat beberapa pasien yang dicurigai mengalami gangguan ginjal akut. Namun, setelah didalami lebih lanjut, pasien itu tidak mengalami gangguan ginjal akut.

"Ternyata itu bukan (gangguan ginjal akut). Itu diagnosis diare atau kasus bawaan. Bukan gangguan ginjal akut karena obat," ujar dia.

Husodo mengatakan, pihaknya siap melakukan penambahan tempat tidur. Namun, penambahan itu dilakukan hanya ketika diperlukan. "Itu situasional," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement