REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji merespons soal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang telah mengirimkan surat kepada FIFA sebagai pemberitahuan percepatan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB), Senin (31/10/2022). Surat tersebut sebuah tindak lanjut hasil rapat Exco PSSI agar melakukan KLB.
Sumardji mengatakan, pada prinsipnya Bhayangkara akan mengikuti keputusan yang sudah dikeluarkan oleh Exco PSSI untuk melakukan KLB. Menurutnya yang terpenting saat ini keputusan tersebut dapat bermanfaat bagi semuanya terutama peserta liga.
“Supaya Liga 1 segera diputar kembali termasuk Liga 2, jadi jangan terus dengan sudah disepekati adanya KLB ini dimajukan terus liga tak berjalan,” kata Sumardji kepada Republika, Selasa (1/11/2022).
Sebab Sumardji mengungkapkan, klub-klub menderita karena tak ada kejelasan mengenai kapan liga kembali diputar. Ia menegaskan, klub hanya ingin adanya kepastian kompetisi kembali berjalan. Ia berharap dengan KLB dapat menghidupkan kembali liga dan semua yang terkait dengan sepak bola.
Saat ditanya apakah Bhayangkara memiliki calon yang layak untuk maju sebagai calon ketua umum, Sumardji mengaku tak memiliki calon. Ia siap mendukung siapapun orang yang menjadi pemimpin di PSSI mendatang.
Rencana KLB berawal dari kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan jajarannya diminta bertanggung jawab secara moral yakni dengan mengundurkan diri berdasarkan salah satu rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Para pengurus PSSI sempat menolak mengundurkan diri karena menganggap bentuk tanggung jawab tidak harus mengundurkan diri. Tetapi rapat Exco kemudian memutuskan agar segera menggelar KLB pada 18 Maret 2023 dari awalnya digelar November tahun depan.