Selasa 01 Nov 2022 17:17 WIB

Gambia Belum Simpulkan Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

Lonjakan kasus gagal ginjal akut di Gambia terdeteksi pada akhir Juli.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi Gagal Ginjal Akut. Gambia belum mengkonfirmasi bahwa sirup obat batuk adalah penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut.
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Gagal Ginjal Akut. Gambia belum mengkonfirmasi bahwa sirup obat batuk adalah penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJUL -- Gambia belum mengkonfirmasi bahwa sirup obat batuk adalah penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut. Negara bagian kecil di Afrika Barat itu telah menyelidiki kematian misterius anak-anak dalam beberapa bulan terakhir, yang menurut polisi dalam penyelidikan awal terkait dengan empat sirup obat batuk yang dibuat di India.

Penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menemukan tingkat dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak dapat diterima dalam produk yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi. Namun Badan Pengawas Obat Gambia belum menentukan penyebab pasti kematian.

Baca Juga

"Kami belum menyimpulkan obat yang menyebabkannya. Banyak anak meninggal tanpa minum obat apa pun," kata petugas dari Badan Pengawas Obat Gambia Tijan Jallow.

"Anak-anak lain meninggal, obat yang mereka minum, kami telah menguji mereka dan mereka baik-baik saja," ujarnya.

Badan Pengawas Obat Gambia saat ini sedang mencoba untuk menentukan dengan tepat obat mana, jika ada, yang diminum setiap anak. Kondisi serupa pun terjadi di Indonesia dan terus dalam proses investigasi.

Lonjakan kasus gagal ginjal akut di antara anak-anak di bawah usia lima tahun terdeteksi pada akhir Juli di Gambia. Para pejabat mengatakan, sejumlah pasien jatuh sakit tiga sampai lima hari setelah meminum sirup parasetamol yang dijual dari produsen tersebut.

Pada Oktober, jumlah kematian telah meningkat menjadi 70 dari 82 anak dilaporkan mengalami gagal ginjal akut. Sedangkan, menurut Kementerian Kesehatan Gambia, sebanyak 12 anak lainnya pulih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement