Selasa 01 Nov 2022 17:31 WIB

Asuransi Syariah Nasional Didorong Kerja Sama Lintas Negara

Salah satu kerja sama yang akan dilakukan dengan perusahaan asuransi Inggris.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi syariah (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Asuransi syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi syariah berupaya meningkatkan kapasitas bisnis dengan kerja sama lintas negara. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menandatangani kesepakatan dengan Islamic Insurance Association of London (IIAL) untuk membuka kesempatan kerja sama bisnis, khususnya peningkatan kapasitas.

Direktur Eksekutif AASI, Erwin Noekman mengatakan, asosiasi akan memfasilitasi upaya tersebut dengan menghubungkan perusahaan asuransi nasional dengan internasional, khususnya Inggris. Saat ini, London punya sekitar 13 perusahaan asuransi yang comply secara syariah.

Baca Juga

"Secara asosiasi kita menjembatani untuk nantinya perusahaan asuransi lokal bisa menjalin kolaborasi dengan jaringan luar, karena secara dari Dewan Syariah Nasional (DSN) dan peraturan OJK itu sudah memungkinkan," katanya dalam International Conference on (re) Takaful 2022, Selasa (1/11/2022).

Kerja sama kapasitas tersebut berangkat dari tantangan rendahnya penetrasi asuransi syariah nasional. Kapasitas aset yang rendah tidak memungkinkan untuk meng//cover// risiko dari proyek-proyek besar.

Erwin mencontohkan, proyek-proyek dari pembiayaan syariah atau sukuk seharusnya menggunakan asuransi syariah sebagai penjamin risikonya. Tapi, kapasitas perusahaan asuransi syariah tidak mampu untuk menanggung sehingga terpaksa harus menggunakan asuransi konvensional.

"Dengan kerja sama cross border, kita bisa meng-cover lebih banyak proyek-proyek besar," katanya.

Erwin mengatakan, London punya industri asuransi syariah yang cukup maju namun pasarnya rendah. Maka dari itu, dana-dana luar negeri ini mencari pasar, termasuk di Indonesia yang dinilai punya potensi besar.

Ia berharap kerja sama kali ini akan menjadi awalan untuk kolaborasi B2B agar pangsa pasar asuransi syariah bisa terus meningkat dengan memanfaatkan sindikasi kapasitas tersebut. Meski demikian, industri asuransi syariah nasional juga dinilai perlu memperhatikan kepentingan dalam negeri.

"Jangan sampai juga nanti ada capital outflow, tetap menakar risiko, sambil belajar dengan ada transfer informasi sehingga bisa meningkatkan skala bisnisnya," katanya.

Secretary General Islamic Insurance Association of London (IIAL), Jon Guy mengatakan permintaan asuransi syariah di Inggris cukup tinggi. Sejauh ini, asuransi syariah juga mendukung program-program pemerintahan. Selama 30 terakhir, industri keuangan syariah di London terus berkembang dan menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement