Selasa 01 Nov 2022 21:05 WIB

Cegah Hal yang tak Diinginkan, IBL Indonesia Cup Gelar Simulasi

Ini guna mempersiapkan kematangan acara agar IBL Indonesia Cup 2022 berjalan sukses.

Rep: C02/ Red: Endro Yuwanto
Legenda Basket Indonesia Bugi Setiawan (kiri), Amin Prihantono (tengah) dan Dwui Eriano (kanan) saat melakukan drawing IBL Indonesia Cup 2022 di Jakarta, Rabu (26/10/2022). IBL Indonesia Cup 2022 merupakan turnamen baru yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 4-13 November 2022 mendatang. Dalam turnamen tersebut, sebanyak 15 tim akan dibagi menjadi 4 grup untuk memperebutkan gelar juara dengan masing-masing tim diisi oleh pemain lokal. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Legenda Basket Indonesia Bugi Setiawan (kiri), Amin Prihantono (tengah) dan Dwui Eriano (kanan) saat melakukan drawing IBL Indonesia Cup 2022 di Jakarta, Rabu (26/10/2022). IBL Indonesia Cup 2022 merupakan turnamen baru yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 4-13 November 2022 mendatang. Dalam turnamen tersebut, sebanyak 15 tim akan dibagi menjadi 4 grup untuk memperebutkan gelar juara dengan masing-masing tim diisi oleh pemain lokal. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Indonesian Basketball League (IBL) menggelar simulasi pelaksanaan pertandingan serta penanganan hal-hal yang tidak diinginkan di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (1/11/2022) sore. Selain mencegah hal yang tidak diinginkan, pihak IBL juga mempersiapkan kematangan acara agar sukses dalam pelaksanaan IBL Indonesia Cup 2022.

Head of Marketing and Business Development IBL, Adrian Ariez, mengatakan, dalam simulasi itu, seluruh kemungkinan yang terjadi dalam pertandingan dilakukan bersama seluruh stakeholder dan perangkat pertandingan. Bahkan, petugas keamanan turut terlibat dalam simulasi pertandingan.

Baca Juga

"Simulasi ini merupakan upaya kami mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus imbauan dari Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka," kata Adrian, Selasa (1/11/2022).

Adrian menjelaskan bahwa simulasi digelar dibagi menjadi beberapa alur. Mulai dari keluar masuk penonton, bencana alam seperti gempa bumi dan kebakaran, serta simulasi jika ada keributan.

Adrian mengatakan, IBL merupakan pelopor olahraga yang bisa menyelenggarakan perhelatan olahraga di saat pandemi. Di saat semua kegiatan berhenti, basket bisa digelar dengan segala macam sistem.

“Untuk kenyamanan penonton dan keselamatan penonton itu menjadi dasar yang benar-benar kami jaga. Izin 2.000 penonton akan kami maksimalkan, ada dua jenis tiket yakni day pass dan game pass,” jelas Adrian.

Sementara itu, Adrian merinci harga tiket day pass Rp 85.000 untuk tiket tribun 1, sedangkan day pass ticket tribun 2 yakni Rp 65.000. Ia menambahkan persiapan saat ini sudah 70 persen meliputi persiapan teknis dan penataan seluruh keperluan untuk kenyamanan penonton dan pemain maupun official.

Kemudian, Adrian menjelaskan mengapa pihaknya memilih Kota Solo menjadi tuan rumah karena Solo memiliki antusias tinggi dalam basket. IBL juga sempat berkunjung dan melihat event basket di Solo yang menurutnya sangat luar biasa.

“Dulu Solo masuk dalam IBL, menjelang pelaksanaan di Solo ada lockdown. Jadi istilahnya ini membayar utang. Bisa disebut ini pramusim, dan kemungkinan Februari ada IBL seri Solo,” pungkas Adrian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement