REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter menaikkan harga layanan berlangganannya, yaitu Twitter Blue, menjadi 8 dolar AS atau Rp 125 ribu per bulan di Amerika Serikat (AS). Sedangkan harga di negara lain akan disesuaikan dengan daya beli konsumen.
Kabar tersebut diumumkan langsung oleh pemilik Twitter terbaru, Elon Musk. Kenaikkan harga sebanyak 60 persen atau 3 dolar AS dari biaya Blue saat ini 5 dolar AS. Di saat yang sama, Twitter berencana untuk menambahkan fasilitas baru ke layanan Blue.
Pelanggan akan melihat lebih sedikit iklan dan mempunyai kemampuan untuk mengunggah video dan audio yang lebih panjang. Fitur tersebut sudah diuji oleh Twitter sebelum pengambilalihan Musk.
Fasilitas baru juga akan memberi pengguna prioritas dalam balasan, sebutan, dan fitur pencarian Twitter. “Anda akan mendapat prioritas dalam balasan, sebutan dan pencarian yang penting untuk mengalahkan spam atau scam,” kata Musk.
Dilansir Engadget, Rabu (2/11/2022), kabar soal layanan Blue datang setelah spekulasi tentang bagaimana Twitter dapat berubah di bawah kepemilikan Musk. Pada Ahad, dua laporan terpisah mengatakan CEO Tesla dan SpaceX itu sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga Twitter Blue hingga 20 dolar AS per bulan dan menjadikan langganan sebagai persyaratan untuk verifikasi.
Musk tampaknya mempertimbangkan kembali harga setelah cuitan dari penulis Stephen King yang mengkritik rencana itu menjadi viral. "Kita perlu membayar tagihan. Twitter tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pengiklan. Bagaimana dengan 8 dolar AS?” ujar Musk.
Musk mengklaim perubahan pada Twitter Blue juga akan memberi perusahaan cara untuk mendukung kreator. Pada Senin, pemilik Nibellion, salah satu akun berita game paling produktif dan populer di Twitter, mengatakan dia meninggalkan platform tersebut.
Akun seperti Nibel adalah sumber kehidupan Twitter. Meskipun mereka hanya mewakili sekitar 25 persen dari basis pengguna, mereka menyumbang lebih dari 97 persen tweet yang dilihat di platform. Sementara Tweaks ke Twitter Blue kemungkinan hanya awal dari perubahan yang direncanakan Musk untuk Twitter.
Menurut The New York Times, Musk telah memerintahkan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk seluruh karyawan yang dapat memengaruhi sebanyak 50 persen dari 7.500 orang tenaga kerja Twitter. Dia juga dilaporkan mempertimbangkan untuk membawa kembali Vine, layanan video pendek perusahaan yang sudah lama mati.