REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) meluncurkan satu rudal balistik ke arah timur laut negara itu.
Peluncuran ini dilakukan setelah Pyongyang meminta Amerika Serikat (AS) dan Korsel menghentikan latihan militer skala besar mereka, Selasa (1/11/2022). Korut mengatakan provokasi itu mungkin akan menarik "tindakan lanjutan yang lebih kuat."
Stasiun televisi YTN melaporkan pulau Ulleung, Korsel menyalakan peringatan serangan udara ketika rudal diluncurkan. Juru bicara militer Korsel mengatakan mereka memeriksa apakah peringatan serangan udara itu berkaitan dengan peluncuran rudal.
Amerika Serikat dan Korsel memulai latihan gabungan angkatan udara pada Senin (31/10/2022) lalu. Ratusan pesawat tempur dari kedua belah pihak menggelar simulasi serangan selama 24 jam.
Korut memecahkan rekor peluncuran rudalnya pada tahun ini. Sebelumnya Pyongyang mengatakan tembakan-tembakan rudal itu sebagai respon atas latihan Korsel dan negara-negara sekutu.