REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengeklaim komentarnya yang mempertanyakan integritas wasit yang memimpin pertandingan antara Real Madrid melawan Girona di La Liga akhir pekan lalu salah diterjemahkan. Wasit Mario Melero Lopez memberikan hadiah penalti setelah meninjau VAR, yang menganggap Marco Asensio handball. Penalti yang dieksekusi Cristhian Stuani menjadi gol penyama kedudukan 1-1 sekaligus membuat Madrid kehilangan dua poin.
Kepada Mundo Deportivo, dilansir dari Football Espana, Rabu (11/2), Ancelotti mengatakan wasit itu mengajukan keluhan resmi atas protes kerasnya. Namun Ancelotti menegaskan tidak pernah tidak menghormati wasit. Ia hanya menyampaikan apa yang dipikirkan semua orang.
“Saya sudah berada di bangku cadangan selama 1.200 pertandingan, jika saya melewatkan empat di antaranya, tidak apa-apa. Bagi saya itu bukan penalti karena apa yang mereka jelaskan kepada kami pada awal musim. Sudah cukup untuk mengatakan bahwa itu adalah kesalahan. Tidak ada orang yang sempurna,” jelasnya.
Ancelotti dapat menghadapi larangan dua hingga empat pertandingan mendampingi Madrid jika dinyatakan bersalah oleh Komite Integritas REFF yang sedang melakukan penyelidikan. Namun Ancelotti tetap teguh terhadap pendiriannya bahwa wasit melakukan kesalahan.
Mantan pelatih Chelsea itu menegaskan wasit Mario semestinya tidak memberikan penalti. Menurutnya mereka perlu menjelaskan aturan-aturan secara jelas dalam pertandingan sepak bola. Ancelotti mengacu kepada aturan yang mengatakan bahwa jika bola membelok dari bagian tubuh ke lengan, maka tidak bisa dinilai sebagai handball.
Namun aturan tersebut tak berlaku jika lengannya berada dalam posisi yang tak wajar. Adapun wasit Mario dalam laga tersebut memberikan penalti karena menilai lengan Asensio tinggi dan keluar dari posisi badannya.