REPUBLIKA.CO.ID,SHARJAH -- Sebanyak 50 manuskrip Quran, dalam rentang waktu 14 abad peradaban Islam, dipamerkan untuk pertama kalinya di Museum Peradaban Islam Sharjah. Karya-karya langka tersebut merupakan bagian dari Koleksi Hamid Jafar Quran dan termasuk contoh kaligrafi Islam dari Cina hingga Afrika Utara.
Pameran besar-besaran ini bertajuk 'Sacred Words, Timeless Calligraphy: Highlights of Exceptional Calligraphy from the Hamid Jafar Qur’an Collection'. Di dalamnya ditampilkan kerajinan dan detail dari potongan-potongan utama kaligrafi dan desain Islam.
Pameran ini juga mencerminkan nuansa detail estetika yang unik dan penuh pertimbangan, dalam karya-karya yang sangat dipengaruhi oleh lokasi tempat mereka diproduksi dan pengrajin yang menciptakannya.
Hamid Jafar, selaku pendiri dan ketua Grup Perusahaan Bulan Sabit Sharjah, mulai mengumpulkan manuskrip langka lebih dari 40 tahun yang lalu. “Saya bangga dan merasa terhormat untuk pertama kalinya memamerkan koleksi koleksi saya ini,” katanya dikutip di The National News, Rabu (2/11/2022).
Dia mengatakan merasa sangat bangga dapat memamerkan koleksinya di Sharjah tercinta, yang telah ia anggap sebagai rumah selama lebih dari setengah abad. Ia juga senang kegiatan ini membantunya berbagi dengan masyarakat luas atas keindahan karya-karya luar biasa tersebut.
Potongan-potongan itu pertama kali dikumpulkan dalam upaya untuk menghadirkan pengaruh artistik Islam dan kekuatan pemersatu di wilayah tersebut.
Koleksi ini juga disebut menunjukkan bagaimana berbagai aspek teori desain Islam dan elemen ornamen menjadi sumber inspirasi yang hebat, tidak hanya mempengaruhi manuskrip tetapi juga arsitektur dan kerajinan dari berbagai budaya dari Timur Dekat hingga Cina, Asia Tenggara hingga Spanyol dan Afrika Utara.
Karya-karya tersebut disampaikan akan ini dipajang di Museum Peradaban Islam Sharjah hingga 19 Maret 2023.
Sumber: