Rabu 02 Nov 2022 12:33 WIB

Menkes: Korban Meninggal Gagal Ginjal Akut 178 Orang

Persentase pasien meninggal gagal ginjal akut menurun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Gagal Ginjal Akut
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Gagal Ginjal Akut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tengah memonitor 325 kasus gangguan gagal ginjal akut di seluruh Indonesia. Dari 325 kasus tersebut, telah meninggal 178 orang berdasarkan data Selasa (1/11/2022).

"Kita juga melihat meninggalnya sekarang 178 dari 325, sekitar 54 persen, ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang sempet mencapai 60 persen," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga

Kasus tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta, yang kemudian disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Terdapat pula tiga provinsi yang disebutnya agak unik terkait kasus gangguan gagal ginjal akut, yakni Aceh, Sumatra Barat, dan Bali.

"Data per kemarin yang kita bisa monitor ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia dan memang ada konsentrasi di beberapa provinsi tertentu. Terutama di daerah Sumatra Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan," ujar Budi.

Adapun kasus pertama gangguan gagal ginjal akut, jelas Budi, diidentifikasi pada Agustus lalu. Sebagian besar dari kasus tersebut juga terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun.

"Sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop, jumlah kasusnya kita lihat dari average seven days-nya sudah menurun drastis. Yang tadinya sempat di angka 6-7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis," ujar Budi.

"Kami juga melakukan monitoring-monitoring di rumah sakit yang tadinya masuknya setiap hari tinggi. Sekarang sudah tidak ada yang masuk baru ke sini," sambungnya.

Kemenkes sendiri telah mendistribusikan 146 vial obat penawar Fomepizole ke 17 rumah sakit yang sedang menangani pasien gangguan ginjal akut (Acute kidney injury/AKI). Obat tersebut didistribusikan ke rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta yakni RSCM, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, RSUP Fatmawati, di Jawa Barat RSUD M. Hafiz, RSUP Hasan Sadikin, dan RSUD Dr Soetomo, di Jawa Timur RSUD Syaiful Anwardan RSUD Bangil, di Bali RSUP Ngurah Rai dan DI Yogyakarta RSUP dr Sardjito.

Selain itu di Provinsi Aceh RSUD Dr Zainoel Abidin, di Sumatra Barat RSUP M Jamil, di Provinsi Sumatra Utara RSUP HAM, di Kalimantan Barat RSUD Soedarso, di Sulawesi Selatan RSUP Wahidin, di Kalimantan Tengah RSUD Kuala Pembuang, dan di Sumatra Selatan RSUP M Husin.

"Obat antidotum atau penawar ini didatangkan dari Singapura, Australia, Jepang sejumlah 246 vial dibagikan ke 17 rumah sakit yang sedang rawat pasien gangguan ginjal akut," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers terkait AKI secara daring diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement