Rabu 02 Nov 2022 14:20 WIB

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Konsisten di Jalur Ekspansif

PMI manufaktur Indonesia pada Oktober berada di level 51,8.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Manufaktur
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Manufaktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, industri manufaktur di Indonesia masih menunjukkan geliat positif di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat krisis dan resesi. Hal itu tercermin dari laporan S&P Global yang menunjukkan capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober berada di level 51,8. 

Posisi di atas 50, kat dia, menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif. “Selama 14 bulan berturut-turut, PMI manufaktur Indonesia konsisten tetap di jalur ekspansif atau masih bergeliat di tengah tekanan ekonomi global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, PMI manufaktur Indonesia pada Oktober ini masih lebih baik dibandingkan PMI manufaktur dunia (49,8), dan beberapa negara manufaktur global seperti China (49,2), Jerman (45,7), Jepang (50,7), dan Korea Selatan (47,3). Bahkan, di sejumlah negara ASEAN, PMI manufatur Indonesia unggul dibandingkan PMI manufaktur Vietnam (50,6), Malaysia (48,7), dan Thailand (51,6).

Menperin menegaskan, pihaknya terus menjaga kepercayaan diri para pelaku industri dalam menjalankan usahanya di tanah air, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tengah mengalami perlambatan. “PMI manufaktur di seluruh dunia turun, bahkan di negara-negara industri yang besar angkanya di bawah 50 atau tidak ekspansif,” ujarnya.