Rabu 02 Nov 2022 14:40 WIB

Jamu PSG di Turin, Juventus Siap Berjuang Mati-matian demi Tiket Liga Europa

Musim ini, Juventus tampil jauh dari harapan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Juventus merayakan setelah Nicolo Fagioli mencetak gol pada pertandingan sepak bola Serie A antara Lecce dan Juventus, di stadion Lecce Via del Mare, Italia, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Foto: Giovanni Evangelista/LaPresse via AP
Para pemain Juventus merayakan setelah Nicolo Fagioli mencetak gol pada pertandingan sepak bola Serie A antara Lecce dan Juventus, di stadion Lecce Via del Mare, Italia, Sabtu, 29 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus akan berhadapan dengan Paris Saint Germain pada matchday pamungkas Grup H Liga Champions (UCL) musim 2022/23. Duel tersebut berlangsung di Stadion Allianz, Turin, Kamis (3/11/2022) dini hari WIB.

Juve sudah dipastikan tersingkir dari ajang ini. Namun, perjuangan belum berakhir. Masih ada satu target tersisa.

Baca Juga

Pelatih tuan rumah, Massimiliano Allegri berharap timnya finis di posisi ketiga klasemen akhir. Ini bisa menjadi pelipur lara. Kemenangan atas PSG menjadi harga mati.

"Juventus dilahirkan untuk menang, jadi kami harus lolos ke Liga Europa dan mengejar ketertinggalan di liga (Serie A Italia)," kata Allegri, dikutip dari laman resmi klubnya, Rabu (2/11/2022).

Pernyataan serupa keluar dari mulut winger Bianconeri, Juan Cuadrado. Mereka tak memiliki pilihan lain. Ia dan rekan-rekan perlu menutup petualangan di UCL edisi terkini dengan hasil positif.

Juve bersaing dengan Maccabi Haifa demi tiket Liga Europa. Di pertandingan lain, Maccabi bertemu Benfica. Si Nyonya memiliki keunggulan selisih gol atas wakil Israel itu.

Anak asuh Allegri enggan melihat hasil di Sammy Ofer Stadium. Mereka fokus mencari cara menaklukkan salah satu tim terbaik di benua biru. Bukan tugas mudah tentunya.

"Kami harus turun ke lapangan dengan keinginan, tekad yang besar, didorong oleh kemarahan karena kami gagal mencapai target (lolos ke 16 besar UCL)," ujar Cuadrado.

Sosok berkebangsaan Kolombia ini mengakui performa timnya belum stabil. Terkadang di satu pertandingan mereka tampil bagus. Namun di laga lain, Bianconeri melempem.

Menurut dia, yang terpenting keinginan untuk memberikan segalanya, tak pernah luntur. Itu sedikit demi sedikit, bisa mengembalikan si Nyonya Tua ke jalur semestinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement