Rabu 02 Nov 2022 15:35 WIB

Wali Kota Kiev Siapkan 1.000 Titik Pemanas Jelang Musim Dingin

Serangan Rusia merusak 40 persen infrastruktur energi Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Mobil-mobil melintas saat lampu jalan padam di Kyiv (kiev), Ukraina, Selasa, 1 November 2022. Pemadaman bergilir meningkat di seluruh Ukraina saat pemerintah bergegas menstabilkan jaringan energi dan memperbaiki sistem menjelang musim dingin.
Foto: AP Photo/Andrew Kravchenko
Mobil-mobil melintas saat lampu jalan padam di Kyiv (kiev), Ukraina, Selasa, 1 November 2022. Pemadaman bergilir meningkat di seluruh Ukraina saat pemerintah bergegas menstabilkan jaringan energi dan memperbaiki sistem menjelang musim dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pihak berwenang di Ibu Kota Ukraina, Kiev mempersiapkan lebih dari 1.000 titik pemanas di seluruh kota. Persiapan ini untuk mengantisipasi jika sistem pemanas Kota Kiev dinonaktifkan oleh serangan Rusia yang berkelanjutan.

Serangan rudal dan pesawat tak berawak telah merusak 40 persen infrastruktur energi Ukraina. Serangan ini membuat sebagian besar listrik dan air di Kota Kiev padam. Serangan juga mendorong penjatahan listrik di Kiev. Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko pada  Rabu (2/11/2022) mengatakan, otoritas kota sedang mempertimbangkan skenario yang berbeda karena serangan rudal.

Baca Juga

"Yang terburuk adalah tidak akan ada listrik, air atau pemanas ruangan sama sekali. Untuk itu, kami sedang mempersiapkan lebih dari 1000 titik lokasi pemanasan di kota kami," ujar Klitschko.

Klitschko mengatakan, 1000 lokasi tersebut akan dilengkapi genset dan memiliki stok kebutuhan sehari-hari seperti air. Dia juga mendesak warga Ukraina yang telah pergi meninggalkan negara agar tidak kembali selama musim dingin.

Pemerintah Ukraina menuduh Rusia memprovokasi krisis kemanusiaan baru dengan memaksa lebih banyak orang untuk melarikan diri. Mereka takut dengan prospek harus bertahan hidup tanpa listrik atau pemanas selama perang di musim dingin. 

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement