Rabu 02 Nov 2022 16:33 WIB

Gerhana Bulan Total Dapat Dilihat dari Seluruh Wilayah Kepri

Gerhana bulan ini akan terjadi pada tanggal 8 November 2022.

Gerhana bulan total (ilustrasi)
Foto: Dok Itera
Gerhana bulan total (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mengatakan seluruh daerah di Provinsi Kepulauan Riau dapat melihat fenomena gerhana bulan total. Gerhana bulan ini akan terjadi pada tanggal 8 November 2022. "Kalau dilihat dari data grafik BMKG pusat, gerhana bulan total itu bisa dilihat di Indonesia bagian barat. Kepri itu masuk bagian barat, untuk seluruh daerah termasuk Natuna dan Anambas yang ada di bagian utara juga bisa melihat gerhana itu," ujar Analis dan Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam Nizam Mawardi melalui pesan aplikasi di Batam Kepulauan Riau, Rabu (2/11/2022).

Nizam menjelaskan, untuk waktu kemunculan gerhana bulan total di wilayah Kepri diperkirakan akan terjadi pada waktu sore hari atau sore menjelang malam hari. "Di wilayah Kepri gerhana bulan total akan muncul bersamaan dengan waktu terbit bulan," katanya.

Baca Juga

Fenomena alam ini juga bisa dinikmati di berbagai tempat asalkan tidak terkendala oleh cuaca seperti tertutup awan atau hujan. "Di mana saja bisa, yang penting tidak tertutup awan atau hujan. Karena berlangsungnya itu menjelang malam, kalau tidak ada kendala akan terlihat jelas," ucapnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan fenomena gerhana bulan total dapat diamati dari Indonesia pada 8 November 2022. "Durasi totalitas gerhana bulan total pada 8 November 2022 ini akan berlangsung selama satu jam 25 menit 44 detik," demikian informasi yang dikutip dari situs BMKG pada Rabu.

Dijelaskannya, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra (bayangan inti) bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.

Sebelumnya, Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Andi Pangerang menyampaikan, seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana bulan total tersebut.

"Dampak dari gerhana bulan total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, purnama maupun bulan baru," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement