REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat PT Migas Utama Jabar (Perseroda) atau MUJ melakukan komitmen untuk mengakselerasi transisi energi. Kolaborasi dua badan usaha tersebut semangatnya untuk membangun Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Serta, mendukung transisi energi dengan tujuan pengurangan emisi melalui elektrifikasi di berbagai bidang.
PLN dan MUJ menuangkan komitmen tersebut dalam sebuah penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang digelar di Bali, Selasa 1 November 2022.
Hartanto Wibowo selaku Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN bersama Begin Troys selaku Direktur Utama MUJ membubuhkan penandatanganan MoU tersebut. Dalam rangkaian agenda bertema Energy Transition Day hadir Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Menurut Direktur Utama MUJ, Begin Troy, MUJ selaku BUMD Induk (holding) Pemprov Jabar yang bergerak dalam bidang energi dan sumber daya mineral melakukan langkah optimalisasi potensi energi yang ada dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi nasional khususnya di Jawa Barat.
Begin mengatakan, melalui langkah strategis dengan melakukan penandatangan MoU bersama PLN ini, pihaknya akan mendukung upaya pemerintah memenuhi permintaan listrik dari sumber energi terbarukan.
“Kami di sini bersama PLN mendukung transisi energi dengan tujuan pengurangan emisi melalui elektrifikasi di berbagai bidang yang bisa kita maksimalkan satu sama lain,” ujar Begin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/11).
Begin menjelaskan, PLN dan MUJ masing-masing memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan dalam pola kerja sama secara kelembagaan yang saling menguntungkan. Serta mewujudkan, program tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Menurutnya, ragam potensi kerja sama dengan PLN ini akan terus dikembangkan. Pengembangan sistem dan pengusahaan infrastruktur kendaraan listrik untuk mewujudkan program perubahan iklim dan pengurangan emisi sudah dilakukan melalui kerja sama dalam penyediaan SPKLU di fasilitas-fasilitas umum yang dikelola oleh Pemprov Jabar.
Saat ini, kata dia, MUJ sudah memiliki portofolio penggunaan Electric Vehicle (EV) serta Pengisian Listrik secara mandiri yang berlokasi di kantor MUJ.
Pengembangan sistem Sumber Energi Terbarukan (EBT) untuk meningkatkan produktivitas dalam mendukung ketahanan dan kehandalan energi dijalankan dengan pengelolaan PLTMH di Cirompang Kabupaten Garut.
Layanan listrik berbasis EBT ini, kata dia, bersinergi dengan sesama BUMD Jabar. Selain itu, pada Juli 2022 MUJ sudah memasang PV Rooftop dengan kapasitas 20,5 kWp.
MUJ melalui anak perusahaannya akan bekerja sama dalam penyediaan Solar PV secara Off Grid untuk mempercepat pemasangan di sekolah dan pesantren di Jawa Barat.
Selanjutnya, kata dia, MUJ berpeluang mendapatkan alokasi gas dari pemerintah untuk pemenuhan energi di Jawa Barat dan sekitarnya. Terdapat potensi market gas di daerah Indonesia Timur diantaranya adalah Pembangkit Listrik, Industri Komersil dan penggunaan gas di Kawasan lainnya.
Saat ini, PLN menggunakan High Speed Diesel (HSD) sebagai bahan bakar pembangkitan listrik karena belum tersalurnya gas ke lokasi Pembangkitan mereka di daerah Maluku. Lokasi Pembangkitan PLN yang rencananya akan menggunakan gas telah tercantum pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN tahun 2021-2030.