Rabu 02 Nov 2022 18:46 WIB

178 Anak Meninggal karena Gagal Ginjal, Menkes Dorong Penyelidikan Hingga Tuntas

Hingga kini total ada 178 dari 325 anak dilaporkan meninggal karena gagal ginjal akut

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Christiyaningsih
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong penyelidikan kasus gangguan ginjal akut. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong penyelidikan kasus gangguan ginjal akut. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong penyelidikan kasus gangguan ginjal akut yang terkait dengan senyawa kimia berbahaya dari obat sirop dilanjutkan hingga tuntas. Hingga kini total ada 178 dari 325 anak dilaporkan meninggal karena gagal ginjal akut. Jumlah kasus tertinggi ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, Sumatra Barat dan Bali.

"Berdasarkan analisa toksikologi pasien, obat-obatan yang dikonsumsi pasien, dan referensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), besar kemungkinan pasien terpapar senyawa kimia berbahaya dari obat sirop yang mereka minum," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX yang disiarkan dalam YouTube, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga

Kesimpulan sementara saat ini adalah adanya senyawa kimia berbahaya, yakni Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang dibawa oleh bahan pelarut Propolen Glikol (PG) di atas ambang batas aman 0,1 mg/ml pada produk obat sirop. Budi mengatakan Kemenkes akan terus berkoodinasi dengan BPOM agar penyelidikan kasus hingga tuntas. 

"Karena risiko terbesarnya ada dari obat atau makanan," katanya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, BPOM bersama otoritas terkait melakukan penyelidikan terhadap kasus gangguan ginjal akut yang dikaitkan dengan produk obat sirop yang beredar di Indonesia. Hingga saat ini, BPOM telah mendeteksi lima produk obat sirop yang tercemar EG dan DEG yakni bermerek dagang Termorex Sirop (Bets AUG22A06), Flurin DMP Sirop, Unibebi Cough Sirop, Unibebi Demam Sirop, Unibebi Demam Drops.

Produk tersebut diproduksi oleh PT Yarindo Farmatama dan PT PT Universal Pharmaceutical Industries. Selain itu, sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut terhadap PT Afi Farma atas produk Paracetamol Drops, Paracetamol Sirup Rasa Peppermint, dan Vipcol Sirup dengan kandungan EG/DEG yang melebihi ambang batas aman.

"Dari hasil pemeriksaan dan pendalaman, PT Yarindo membeli bahan baku PG produksi DOW Chemical Thailand dari CV Budiarta, sedangkan PT Universal membeli bahan baku PG produksi DOW Chemical Thailand dari PT Logicom Solutions," kata  Penny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement