REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Pemkab Serang sudah melakukan persiapan untuk menjadi wilayah sentra pembenihan kedelai. Salah satunya dengan melatih 50 petani untuk mengimplementasikan varietas microba.
Kabupaten Serang sebelumnya diminta untuk menjadi sentra pembenihan kedelai oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melalui pengembangan varietes microba. Namun, varietes itu harus diujicobakan terlebih dahulu.
Pakar pertanian sekaligus penemu varietes microba Profesor Ali Zum Mashar mengatakan, 50 orang yang dilatih ini akan menjadi pionir bagi petani-petani lainnya di kecamatan masing-masing.
Ia mengatakan, varietes microba ini merupakan teknologi yang dapat menghasilkan produktivitas kedelai yang tinggi. Varietes ini lebih berkuakitas dari kedelai impor. "Kedelainya besar-besar, kandungan gizinya juga cukup tinggi, kemudian juga dapat mengatasi stunting dan mensejahterakan para petani," ujarnya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, pelatihan ini sebagai langkah untuk menyambut Kabupaten Serang menjadi sentra perbenihan kedelai. "Kabupaten Serang oleh Kementan RI diberi mandat sebagai sentra perbenihan kedelai," katanya.
Pihaknya akan melakukan uji coba varietes tersebut di lahan seluas 500 hektare. "Sekarang sedang disiapkan bibit untuk 500 hektare," ujarnya.
Pihaknya juga akan memberikan stimulan supaya para petani tidak terbebani untuk melakukan ujicoba varietes tersebut. "Tahun depan sudah bisa diujicoba, anggarannya sudah kita masukan ke TAPD," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, varietes microba akan diuji terlebih dahulu oleh Direktorat Perbenihan Kementan RI. Sehingga dapat dijadikan varietes lokal dan dapat dikembangkan.
Ia menargetkan sertifikasi dari Kementan akan keluar pada Maret 2023. Sehingga pada Mei hingga Agustus 2023 varietes tersebut dapat digunakan. "Untuk lahannya dan petaninya sudah siap," katanya.