Rabu 02 Nov 2022 21:25 WIB

Pesan-Pesan Malaikat Jibril untuk Muslim Sikapi Fatamorgana Dunia

Malaikat Jibril menyampaikan pesan untuk umat Islam hadapi persoalan duniawi

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi beribadah/ilustrasi. Malaikat Jibril menyampaikan pesan untuk umat Islam hadapi persoalan duniawi
Ilustrasi beribadah/ilustrasi. Malaikat Jibril menyampaikan pesan untuk umat Islam hadapi persoalan duniawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Hakikat nasihat adalah mengajak atau menunjukkan kebaikan serta kebenaran. Islam mengajarkan pentingnya nasihat dan saling menasihati.  

وَالْعَصْرِ# إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ# إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Baca Juga

“Demi masa, sungguh manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran (QS Al Ashr ayat 1-3). 

Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW pernah menerima nasihat dari Malaikat Jibril. Petuah-petuah itu untuk disampaikan kepada umat beliau. Berikut ini adalah tiga dari lima pesan yang diutarakan sang malaikat. 

Yang pertama, Malaikat Jibri menegaskan kembali betapa fananya kehidupan manusia di dunia ini. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. “Hiduplah sesukamu, tetapi ketahuilah bahwa engkau pasti akan menjadi mayat,” kata malaikat Jibril.   

وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ “Dan hanya pada hari kiamat-lah diberikan dengan sempurna balasanmu.” (QS Ali Imran: 185).

Biasanya, seseorang yang condong pada kehidupan duniawi lalai dari mengingat kematian. Padahal, dengan zikrumaut ia dapat lebih bijak dalam menjalani hidupnya. Menghabiskan usia dengan terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Kedua, cinta dan benci seperlunya.  “Cintailah siapa saja yang engkau sukai, tetapi ketahui lah, engkau pasti akan berpisah dengannya,” kata Jibril.  

Perasaan suka atau bahkan cinta dapat timbudalam diri seseorang. Dengan orang yang disukainya itu, ia menjalin hubungan, baik dalam rangka pertemanan, persahabatan, atau yang setingkat lebih dekat yaitu pernikahan. 

Memiliki istri atau suami adalah sebuah nikmat yang patut disyukuri. Demikian pula dengan mempunyai anak keturunan. Akan tetapi, jangan sampai semua itu melalaikan diri seorang Mukmin dari mengutamakan Allah. Dengan mereka, seseorang dapat berpisah. Namun, hanya kepada-Nya segala kembali.

Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 

Ketiga, setiap amal perbuatan ada balasannya. “Berbuatlah sesukamu, tetapi ketahuilah, engkau pasti akan menuai balasannya.” Itu pesan lainnya dari Malaikat Jibril. 

Di dunia ini, seorang insan dapat melakukan berbagai hal, apakah itu kebaikan atau kejahatan. Mungkin, ia tidak merasakan dampak dari perbuatannya itu sekarang. Namun, kelak akan tiba hari ketika pertanggungjawaban tidak mungkin bisa dihindari. Rasulullah SAW bersabda: 

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاه

Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya ke mana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnyauntuk apa digunakannya (HR Tirmidzi). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement